GridOto.com - MotoGP akan menggunakan mesin baru 850 cc mulai musim 2027 mendatang, ternyata kelas Moto3 juga akan segera menyusul.
Manajer Dorna Sports Carlos Ezpeleta mengungkap Moto3 ditargetkan untuk melakukan pergantian mesin mulai musim 2028 mendatang.
Mesin Moto3 satu silinder 250 cc yang sekarang dianggap sudah tidak relevan dengan apa yang dibutuhkan di lapangan sekarang.
Terutama terlalu jauh jika dibandingkan dengan Moto2 yang memakai mesin 765 cc, maka mesin Moto3 terlalu jauh.
Perbedaan mesin antara Moto3 dan Moto2 yang terlalu jauh ini, membuat pembalap kesulitan beradaptasi saat naik kelas.
Ditambah lagi pembalap-pembalap Moto3 sekarang memiliki tubuh yang lebih bervariasi, sehingga motor kecil yang dijuluki 'motor capung' dapat merugikan pembalap berpostur tinggi besar.
Padahal pembalap Moto3 yang berusia 15-18 tahun mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, sehingga kelas ini butuh motor baru untuk mewadahi kebutuhan yang terus berkembang.
"Kami sedang ada di fase diskusi. Kami berbicara dengan semua pabrikan MotoGP untuk memahami secara lebih presisi, dengan tujuan mengembangan konsep yang cocok untuk menggatikan motor Moto3 setelah 15 tahun mulai 2028 mendatang," kata Ezpeleta.
Baca Juga: Maksa Putus Kontrak Aprilia Lebih Awal, Ini Konsekuensi Berat Buat Jorge Martin
"Meski MotoGP adalah fokus utama, kami tahu pentingnya fondasi yang fungsional. Moto3 dan Moto2 memberikan nilai luar biasa, mereka menawarkan balapan fantastis dan melahirkan juara masa depan," jelasnya dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Selain itu Ezpeleta juga menitikberatkan masalah biaya, di mana Moto3 yang sekarang dirasa cukup mahal dibanding saat pertama kali kelas ini dibuat.
Bahkan angkanya sama saja dengan biaya kelas Moto2, padahal seharusnya jauh lebih murah dari kelas menengah tersebut.
Jadi motor baru Moto3 nanti haruslah dikondisikan sedemikian rupa, agar melahirkan kompetisi yang lebih hebat biaya dibandingkan yang sekarang.
"Kita tak boleh lupa bagaimana awalnya Moto3. Awalnya menggunakan mesin berbasis mesin yang sudah ada dengan biaya murah, seperti yang ada di Motocross dengan 450 cc-nya," ujar Ezpeleta.
Kemungkinan besar mesin Moto3 yang baru ini akan dibuat lebih besar dari sebelumnya, demi memangkas jarak dari mesin Moto2 yang memakai tiga silinder 765 cc.
"Usia dan postur pembalap memegang peran penting. Kelas ini awalnya untuk usia 15 tahun, tapi kami menaikkan batas umur di kejuaraan menjadi 18 tahun. Pembalap terus tumbuh dan kami harus merespons itu," lanjutnya.
Pembahasan mesin Moto3 ini akan sangat penting, karena mesin ini juga dipakai di ajang level junior seperti Rookies Cup dan Talent Cup.
Jadi perubahan yang terjadi di Moto3 nantinya juga akan mempengaruhi ajang junior di bawahnya.
Namun meski ingin berhemat, Ezpeleta tetap berpegang bahwa motor Moto3 haruslah tetap berasal dari basis mesin prototipe balap.
"Faktanya kelas ini terus mendukung kelas lebih tinggi ke depannya, kami harus mempertahankan karakter motor balap murni di Moto3," lanjut Ezpeleta.
"Kam harus mengesampingkan peluang lebih banyak mesin produksi, tapi masih banyak yang perlu didiskusikan, tapi kami akan mengesampingkan penggunaan motor produksi massal," jelasnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR