Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Subsidi Motor Listrik Masih Mlempem, Produsen Kini Jual Unit ke Sektor Ini

Ferdian - Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB
Motor listrik Tangkas N7 New
(Dok. Tangkas Motor Listrik)
Motor listrik Tangkas N7 New

GridOto.com - Diketahui program subsidi motor listrik di Indonesia belum ada kejelasan alias masih mlempem.

Program subsidi sebesar Rp 7 juta per unit yang diberikan hanya berlangsung pada 2023 dan 2024, dan belum ada kelanjutannya.

Pemerintah berencana mengubah skema subsidi menjadi insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dengan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.

Namun, regulasi final terkait skema ini belum diumumkan.

Seiring dengan mandeknya program subsidi motor listrik dari pemerintah, banyak produsen di Indonesia kini mengalihkan fokus penjualan mereka ke sektor business-to-business (B2B).

Langkah ini diambil untuk menjaga kelangsungan bisnis dan meningkatkan volume penjualan di tengah lesunya pasar konsumen individu (business-to-consumer/B2C).

Founder dan CEO PT Tangkas Motor Listrik, Agung Pamungkas mengatakan, sepinya peminat motor listrik di sektor retail membuat perusahaan mengalihkan perhatian ke sektor niaga.

Baca Juga: Dikenal Produksi Kendaraan Roda Tiga dan Off-road, Ini Alasan Can-Am Jualan Motor Listrik

Agung mengeklaim tidak terjadi penumpukan stok motor listrik, sebab masih ada permintaan kendaraan operasional dari instansi pemerintah maupun BUMN.

“Kami tidak melakukan stop produksi karena TKDN kami itu termasuk yang tinggi. Sehingga kami melakukan switch target market, yaitu menuju ke B2B,” ucap Agung, kepada Kompas.com.

“Di B2B itulah sebenarnya subsidi atau tidak subsidi tidak berlaku. Jadi di situ sebenarnya ada kegairahan yang terjadi. Saya berharap anggaran dari Kementerian maupun BUMN untuk motor listrik segera diimplementasikan,” katanya.

Senada dengan hal tersebut, Chief Executive Officer PT Swap Energi Indonesia, Irwan Tjahaja mengatakan, saat ini produksi pabrik masih berjalan hanya saja dilakukan penyesuaian.

“(Saat ini) dari produsen saya bilang 90 persen B2C mati. Ya sekarang mau fokus B2B saja, karena B2B memang dari awalnya kan memang enggak ada subsidi,” ujar Irwan, mengutip Kompas.com.

Irwan mengakui, penjualan motor listrik di sektor niaga mengalami peningkatan pada awal 2025.

Hal ini berbanding terbalik dengan motor listrik retail yang anjlok signifikan.

“B2B lumayan ada peningkatan. Dibanding tahun-tahun lalu ya mungkin (naik) sekitar 50 persen. Fokusnya diarahkan ke sana saja. B2C hampir enggak ada,” ucap Irwan.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa