GridOto.com - Sejumlah SPBU Pertamina kini terpantau memajang sampel produk BBM mereka, yang dituang di botol kaca bening.
Dengan adanya sampel ini, terlihat jelas perbedaan warna tiap BBM yang dijual SPBU Pertamina.
Sebut saja untuk produk Pertalite dengan oktan 90 memiliki warna hijau, Pertamax 92 berwarna biru, dan Pertamax Turbo 98 warna merah.
Ahmad Khaerudin, Quality Control SPBU COCO Abdul Muis, Jakarta 31.102.02 Pertamina mengatakan, sampel produk BBM yang dipajang merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat.
"Kami menampilkan sampel di setiap SPBU agar terlihat perbedaan warnanya. Jadi masyarakat tidak perlu takut," ujar Ahmad.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas BBM yang dijual oleh Pertamina.
Karena semua sudah melalui tahapan atau prosedur yang ketat sebelum sampai ke tangan konsumen.
"Bahan bakar yang kami jual itu sesuai dengan spek Ditjen Migas, bahwa Pertalite oktan 90 dan Pertamax oktan 92," tegasnya.
Pertamina menegaskan telah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat, untuk memastikan kualitas BBM yang dijual sudah sesuai spesifikasi.
Baca Juga: Enggak Langsung Jadi, Begini Proses Membuat BBM di Kilang
Pengawasan ketat dan pengujian dilakukan di setiap prosesnya dari hulu hingga hilir.
Mulai dari proses blending di kilang, kemudian masuk ke terminal, termasuk ketika BBM sampai di SPBU tidak luput dari pengecekan.
Ahmad menyampaikan, produk BBM yang baru datang di SPBU wajib dilakukan pengecekan sebelum dibongkar.
Jadi pengecekan dilakukan saat BBM masih berada di mobil tangki, sebelum masuk ke tangki SPBU.
"Setiap ada penerimaan, kami selalu melakukan pengecekan, memastikan bahwa bahan bakar yang kami pesan itu sudah sesuai dengan speknya dari Ditjen Migas," ujarnya
Ahmad menjelaskan, pengecekan yang dilakukan meliputi beberapa tahapan, mulai dari kesesuaian dokumen hingga spesifikasi bahan bakar.
"Kami cek dulu dokumennya, memastikan bahwa bahan bakar ini sesuai dan tidak salah alamat. Terus kami cek secara kualitas ambil sampel, dan cek densitas (kepadatan bahan bakar minyak menggunakan alat ukur)," papar Ahmad.
Ia melanjutkan, ketika semua sudah sesuai, BBM baru bisa masuk tangki pendam yang ada di SPBU.
Rupanya pengecekan tidak sampai di situ, masih ada tahapan lagi sebelum BBM bisa dijual.
"Setelah itu, besok paginya kami cek densitas lagi sebelum didistribusikan ke konsumen untuk memastikan bahwa BBM masih on spek," pungkasnya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR