Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tanah Seukuran Penggaris Digusur Tol Jogja-Bawen, Pemilik Terima UGR Tak Sampai Rp 250 Ribu

Irsyaad W - Selasa, 18 Maret 2025 | 20:45 WIB
Asrofi saat menerima uang ganti rugi tanah terdampak tol Jogja-Bawen di Kantor Desa Tampir Kulon, Kecamatan Candimulyo, (6/3/2025)
Yuwantoro W/TribunJogja.com
Asrofi saat menerima uang ganti rugi tanah terdampak tol Jogja-Bawen di Kantor Desa Tampir Kulon, Kecamatan Candimulyo, (6/3/2025)

GridOto.com - Asrofi Fauyan, warga desa Sidomulyo, Candimulyo, Magelang, Jawa Tengah meringis menerima Uang Ganti Rugi (UGR) tanah terdampak tol Jogja-Bawen.

Lantaran tanahnya yang terdampak hanya seukuran penggaris 30 cm.

Secara hitungan, Asrofi terima UGR tak sampai Rp 250 ribu, lebih tepatnya hanya Rp 232 ribu. Cukup kecil dibanding lainnya.

Awalnya kaget, namun setelah mengetahui luas tanah miliknya yang tergusur kini jadi maklum.

Karena hanya seukuran penggaris anak sekolah, yakni 30 Cm atau 0,3 meter persegi saja.

Awalnya ia tidak mengetahui bahwa tanahnya terdampak proyek tol.

"Dulu awal proses saya itu nggak tahu. Saya itu oleh perangkat desa ditanya, kok belum mengumpulkan berkas?" kata Asrofi ditemui di Kantor Desa Tampir Kulon, Candimulyo, usai mengikuti tahap pembayaran UGR, (6/3/25).

Baca Juga: Lainnya Jadi Miliarder, Ini Alasan Mbah Sudiharjo Senang Dapat UGR Tol Cuma Rp 1,1 Juta

"Saya bilang, memangnya kena (proyek tol)? Tapi saya nggak tahu yang kena berapa. Ternyata setelah dicek benar cuma kena 0,3 meter," tuturnya dikitip dari TribunJogja.

Meski merasa sedikit kecewa karena luas tanah yang terkena proyek hanya sedikit dan uang ganti rugi yang diterima juga kecil, Asrofi tetap mendukung pembangunan tol ini dengan mengikuti proses pembebasan lahan.

Bahkan, sempat terbersit di benak Asrofi untuk mengikhlaskan tanahnya.

Namun, karena dapat menghambat proses administrasi pembebasan lahan, ia tetap menjalani seluruh prosedur yang diperlukan untuk melepas tanahnya sesuai anjuran pemerintah.

"Perasaannya ya agak kecewa karena kenanya sedikit, dapatnya sedikit. Tapi saya juga nggak papa, itu juga mendukung kemajuan lah."

"Yang jelas itu (proyek tol) untuk orang banyak. Aslinya saya sedikit pun nggak dibayar nggak papa. Tapi sama pemerintah nggak bisa, dalam artian nanti repot dalam hal administrasi, itu aja," ujarnya.

Tanah yang terkena proyek tol merupakan tegalan sawah atau lahan kosong yang hanya ditumbuhi pisang dan bambu.

Baca Juga: Lainnya Jadi Miliarder, Pak Tugito Cuma Terima UGR Tol Jogja-Bawen Rp 3,9 Juta Karena Ini

Tanah tersebut merupakan warisan dari orang tuanya, sementara kakaknya berada di Sumatra.

Saat ditanya untuk apa uang ganti rugi tersebut, Asrofi menjawab singkat.

"Untuk sedekah saja," ujarnya.

Sebelumnya, ia juga pernah menerima UGR sekitar Rp 600 juta untuk tanah milik orang tuanya yang terkena proyek tol tahun lalu.

Kepala BPN Kabupaten Magelang, A Yani menjelaskan UGR dibayarkan untuk 95 bidang tanah di delapan desa, (6/3/25).

"Hari ini total nilai nominal ganti rugi yang dibayarkan mencapai Rp 61 miliar. Alhamdulillah semuanya datang." terang Yani.

"Kalau biasanya kita lihat UGR yang besar, hari ini ada yang kecil juga, seperti 0,3 meter dengan nilai Rp 232 ribu. Ini membuktikan bahwa hak masyarakat sejengkal pun tidak terlewatkan," kata Yani.

Baca Juga: Kisruh Jumirah Terima UGR Jalan Tol Jogja-Bawen Rp 4 Miliar, Tapi Diminta Kembalikan Rp 1 Miliar

Lebih lanjut, Yani mengungkapkan ada 54 bidang tanah di tujuh desa yang telah disetujui oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan akan diproses pembayarannya pada pekan depan.

"Yang hari ini pembayaran untuk Desa Karangkajen, Pancuranmas, dan Girirejo di Kecamatan Secang." sambungnya.

"Kemudian Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo dan Desa Bojong, Kecamatan Mungkid. Lalu Desa Sidomulyo, Tampir Kulon, dan Desa Tempak di Kecamatan Candimulyo," katanya.

"Untuk minggu depan, pembayaran akan dilakukan di Desa Karangkajen, Madusari, Donorejo, Tampingan, Banyuurip, Purwodadi, dan Tampir Kulon," imbuhnya.

Proses pembayaran UGR proyek Tol Jogja-Bawen di Magelang saat ini sudah dituntaskan pada seksi 1 hingga 4, sementara seksi 5 masih dalam tahap penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

"Seksi 1 hingga 4 sudah selesai pembayaran. Untuk seksi 5, saat ini masih dalam proses penilaian. Data sudah diserahkan ke KJPP, tinggal menunggu hasilnya. Jika hasil penilaian sudah turun, kita akan lanjut ke tahap musyawarah," tandas Yani.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa