Bahkan, sempat terbersit di benak Asrofi untuk mengikhlaskan tanahnya.
Namun, karena dapat menghambat proses administrasi pembebasan lahan, ia tetap menjalani seluruh prosedur yang diperlukan untuk melepas tanahnya sesuai anjuran pemerintah.
"Perasaannya ya agak kecewa karena kenanya sedikit, dapatnya sedikit. Tapi saya juga nggak papa, itu juga mendukung kemajuan lah."
"Yang jelas itu (proyek tol) untuk orang banyak. Aslinya saya sedikit pun nggak dibayar nggak papa. Tapi sama pemerintah nggak bisa, dalam artian nanti repot dalam hal administrasi, itu aja," ujarnya.
Tanah yang terkena proyek tol merupakan tegalan sawah atau lahan kosong yang hanya ditumbuhi pisang dan bambu.
Baca Juga: Lainnya Jadi Miliarder, Pak Tugito Cuma Terima UGR Tol Jogja-Bawen Rp 3,9 Juta Karena Ini
Tanah tersebut merupakan warisan dari orang tuanya, sementara kakaknya berada di Sumatra.
Saat ditanya untuk apa uang ganti rugi tersebut, Asrofi menjawab singkat.
"Untuk sedekah saja," ujarnya.
Sebelumnya, ia juga pernah menerima UGR sekitar Rp 600 juta untuk tanah milik orang tuanya yang terkena proyek tol tahun lalu.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR