GridOto.com - Salah satu motor bebek yang populer banget di era 1990-an hingga awal 2000 adalah Suzuki Shogun.
Mustahil rasanya kalau ada orang yang tak familiar dengan nama Shogun, bahkan Sobat GridOto yang Gen Z, setidaknya pernah dengar namanya dong?
Di zamannya memang Shogun bisa selaris itu, bahkan ia juga jadi motor yang bisa mengangkat penjualan produk Suzuki kala itu.
Bicara tipe, Shogun generasi pertama alias dan generasi kedua adalah yang punya peran besar dalam sejarah kesuksesan Suzuki.
Setelahnya Suzuki pun berani berinovasi lebih jauh dengan meningkatkan kapasitas mesinnya, sampai bikin versi kencengnya lewat Shogun SP.
Kalau diurut sejarahnya, setidaknya ada tujuh tipe Suzuki Shogun yang pernah mengaspal di Indonesia.
Shogun generasi pertama (Shogun Kebo)
Generasi pertama Shogun dirilis tahun 1996 dengan bodi yang sama persis dengan saudaranya yang bermesin 2-tak, Tornado.
Baca Juga: Sedikit yang Tahu, Ini Arti 'Tak' Dalam Motor 2-Tak dan 4-Tak
Bodi yang termasuk besar itulah yang bikin versi ini kerap dijuluki sebagai Shogun Kebo.
Di awal kemunculannya Shogun Kebo cuma dibekali rem depan teromol, dan baru setahun berselang versi rem depan dengan cakram menyusul.
Ada satu part istimewa dari Shogun Kebo yang jadi incaran para modifikator bahkan sampai sekarang.
Yup, itu adalah komponen CDI-nya yang merupakan lansiran Shindengen.
CDI ini dipercaya punya kurva pengapian yang mantap dengan limiter tinggi, hingga kerap disebut tanpa limiter karena saking tingginya.
New Shogun 110 R
Generasi kedua Shogun ini dirilis tpet pada tahun 2000.
Desainnya berubah sangat drastis dengan bodi yang lebih kompak dan ramping, namun kental aura sporty.
Baca Juga: Banyak Juga Ya, Ini Perbedaan Ajang Balap WorldSBK dan MotoGP
Desain fresh yang diusung New Shogun 110 R ini pun kembali berhasil menarik minat masyarakat, meski kabarnya mesinnya kalah gahar dibanding Shogun Kebo.
Meski begitu wujud baru Shogun generasi ini memang seampuh itu untuk bikin jatuh cinta, apalagi kombinasi stripingnya juga berani banget dan fresh di zamannya.
Shogun 125 R
Generasi ketiga ini hadir tahun 2004 dengan upgrade di bagian mesin.
Yup, kini ia pakai mesin 125 cc untuk menaikkan value-nya karena gempuran motor China kala itu.
Sedangkan di kelas 110 cc, Suzuki mempercayakan Smash untuk bertarung melawan para Mocin yang harganya jauh lebih murah dari motor Jepang saat itu.
Shogun 125 R punya tampang lebih modern dengan headlamp berisi dua lampu.
Selain itu banyak fitur anyar yang dijejalkan, seperti pengaman kunci magnet, serta bagasi yang volumenya lebih luas.
Shogun 125 SP
Ini nih yang juga banyak jadi incaran para pencinta kecepatan.
Generasi keempat ini lahir setahun sejak Shogun 125 R, tepatnya di tahun 2005.
Ia dinamai Shogun 125 SP yang berarti Sport Production.
Makanya jangan heran kalau versi ini punya kopling manual dengan transmisi injak-congkel layaknya motor sport tulen.
Selain itu cakram juga sudah disematkan baik di roda depan maupun belakang.
Mesinnya pun disebut banyak mengalami ubahan dan settingan yang membuat si SP ini mampu berlari lebih kencang dibanding Shogun 125 R.
New Shogun 125 R
Shogun generasi keenam dirilis tahun 2007 dengan bodi yang juga banyak mengalami ubahan.
Secara keseluruhan kini ia terlihat lebih kotak dan melancip, dengan lampu sein berada di bagian bodi depan.
Urusan mesin, versi ini sudah dibekali engine balancer agar getarannya makin minim terasa.
Di versi ini pula dihadirkan tipe RR dengan pelek racing dan cakram depan belakang.
Selain itu ada juga versi SP-nya dengan ciri khas kopling manual dan transmisi injak-congkel.
Shogun 125 FI
Inilah Shogun yang pertama kali mendapatkan teknologi injeksi sebagai pengabut bahan bakarnya.
Kalau secara bodi sebenarnya hampir tak ada bedanya dengan generasi New Shogun 125 R sih.
Mesin injeksi Shogun FI ini dikontrol ECM (engine control modul) berdasarkan input dari intake air pressure sensor (IAP), crankshaft position sensor (CKP), Throttle position sensor (TP).
Sistem injeksi Shogun yang bernama Discharge Pump Fuel Injection (DCP-FI), punya kelebihan yaitu pompa bensin yang menyatu dengan injektor.
Sehingga tidak perlu tekanan bensin tinggi untuk disemprot ke ruang bakar.
Sayangnya di era ini tren pasar motor bebek sudah mulai lesu karena motor matic mulai dapat dapat tempat di hati konsumen Indonesia.
Shogun Axelo
Inilah generasi terakhir Shogun yang dirilis pada 2011.
Secara desain sudah jauh berubah dari versi pendahulunya yang sayangnya malah terlihat agak aneh?
Headlamp-nya seolah terlihat terlalu besar sehingga kesan garang jadi memudar.
Apalagi bodinya juga sudah dibuat tak selancip versi sebelumnya.
Saat dirilis, versi ini dihadirkan dalam tiga tipe yakni Standar (rem belakang teromol), tipe S (rem belakang cakram), dan tipe R (kopling manual).
Mungkin boleh dibilang generasi ini adalah yang paling sulit ditemui di jalanan ya? Karena saat ia dirilis tren motor bebek memang sudah mulai menurun dan digantikan oleh motor matic yang makin merajalela hingga sekarang.
Kalau Sobat GridOto sendiri pernah punya cerita dengan Suzuki Shogun yang mana nih?
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR