Secara keseluruhan kini ia terlihat lebih kotak dan melancip, dengan lampu sein berada di bagian bodi depan.
Urusan mesin, versi ini sudah dibekali engine balancer agar getarannya makin minim terasa.
Di versi ini pula dihadirkan tipe RR dengan pelek racing dan cakram depan belakang.
Selain itu ada juga versi SP-nya dengan ciri khas kopling manual dan transmisi injak-congkel.
Shogun 125 FI
Inilah Shogun yang pertama kali mendapatkan teknologi injeksi sebagai pengabut bahan bakarnya.
Kalau secara bodi sebenarnya hampir tak ada bedanya dengan generasi New Shogun 125 R sih.
Mesin injeksi Shogun FI ini dikontrol ECM (engine control modul) berdasarkan input dari intake air pressure sensor (IAP), crankshaft position sensor (CKP), Throttle position sensor (TP).
Sistem injeksi Shogun yang bernama Discharge Pump Fuel Injection (DCP-FI), punya kelebihan yaitu pompa bensin yang menyatu dengan injektor.
Sehingga tidak perlu tekanan bensin tinggi untuk disemprot ke ruang bakar.
Sayangnya di era ini tren pasar motor bebek sudah mulai lesu karena motor matic mulai dapat dapat tempat di hati konsumen Indonesia.
Shogun Axelo
Inilah generasi terakhir Shogun yang dirilis pada 2011.
Secara desain sudah jauh berubah dari versi pendahulunya yang sayangnya malah terlihat agak aneh?
Headlamp-nya seolah terlihat terlalu besar sehingga kesan garang jadi memudar.
Apalagi bodinya juga sudah dibuat tak selancip versi sebelumnya.
Saat dirilis, versi ini dihadirkan dalam tiga tipe yakni Standar (rem belakang teromol), tipe S (rem belakang cakram), dan tipe R (kopling manual).
Mungkin boleh dibilang generasi ini adalah yang paling sulit ditemui di jalanan ya? Karena saat ia dirilis tren motor bebek memang sudah mulai menurun dan digantikan oleh motor matic yang makin merajalela hingga sekarang.
Kalau Sobat GridOto sendiri pernah punya cerita dengan Suzuki Shogun yang mana nih?
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR