GridOto.com - Keseruan balapan MotoGP Thailand 2025 sempat diwarnai dengan aksi sengaja mengalah Marc Marquez kepada sang adik, Alex Marquez.
Marc Marquez sengaja menyerahkan posisi terdepan kepada Alex Marquez pada lap 7 balapan MotoGP Thailand 2025.
Tujuan Marc Marquez adalah untuk meningkatkan tekanan ban depan motornya, sehingga terhindar dari penalti jika tekanannya kurang dari batas yang ditetapkan.
Yakni sebesar minimal 1,8 bar sepanjang durasi 60 persen balapan, dengan penalti mencapai 16 detik jika terjadi pelanggaran.
Fenomena tekanan ban rendah ini sebenarnya sama sekali bukan hal baru di sebuah balapan MotoGP.
Tiap tim dan teknisi biasanya secara sengaja memakai ban dengan tekanan rendah sebelum balapan MotoGP dimulai.
Karena saat balapan berlangsung, dapat dipastikan bahwa tekanan ban akan berangsur naik seiring dengan meningkatnya suhu ban.
Sesuai dengan persamaan termodinamika gas khususnya dalam Hukum Boyle-Gay Lussac, di mana hasil kali tekanan dan volume gas dibagi dengan suhu (PV/T) adalah konstan.
Bisa dikatakan jika suhu udara mengalami kenaikan, maka tekanan udara di dalam wadah tersebut pun juga akan mengalami kenaikan dengan perbandingan tetap.
Baca Juga: Terulang Lagi, Ini Alasan Marc Marquez Sempat Ngalah ke Adiknya di MotoGP Thailand 2025
Soal ban, daya cengkeramnya akan menurun drastis jika tekanan ban sudah terlalu tinggi dari suhu optimal.
Maka dari itulah teknisi melakukan perhitungan tertentu dan menurunkan tekanan ban sebelum balapan dimulai.
Tujuannya ketika nanti suhu ban naik saat balapan berlangsung, maka tekanan bannya tidak terlalu tinggi dan grip ban tetap terjaga.
Dalam kasus Marc Marquez di MotoGP Thailand 2024, ia melaju memimpin lomba sejak awal balapan.
Ban depannya mendapat angin segar yang melimpah, sehingga suhu bannya tidak mudah naik dan begitu pula dengan tekanan bannya.
Makanya ia sempat menyerahkan posisi ke Alex Marquez, kemudian membuntutinya selama beberapa putaran.
Tujuannya sangat jelas yakni agar dapat mengurangi aliran udara segar ke arah ban depannya, karena di depannya ada motor sang adik.
Baca Juga: Sempat Bungkam, Akhirnya Marquez Ngaku Soal Penyebab Ngepur di MotoGP Thailand 2025
"Aku melihat ada permasalahan tekanan ban, aku butuh tekanan lebih tinggi lagi," ungkap MM93 usai balapan berakhir.
"Untuk itu, aku harus membuntuti seseorang, jadi temperatur bannya akan naik," jelas pembalap bernomor 93 itu, dilansir GridOto.com dari Sky Sports.
Dengan demikian tekanan ban pun berangsur naik, sehingga ia pun terhindar dari hukuman berat yang sempat diterimanya di Assen 2024 silam.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR