"Tes itu mengajari kita banyak sekali hal," jelas pria asal Jepang tersebut, dalam sebuah wawancara 2017 silam dilansir GridOto.com dari Tuttomotoriweb.
Motor rahasia itu pun dites secara intensif selama beberapa waktu, sampai akhirnya proyek itu tidak dilanjut lantaran beberapa alasan.
"Di sana ada beberapa aspek positif dan aspek negatif, tapi kami memutuskan bahwa akan bagus untuk lanjutkan proyek dimana kami lebih berpengalaman dari hal itu," imbuhnya.
"Motor itu tidak berkembang banyak untuk temukan solusi baru," jelas pria asal Jepang tersebut.
Yamaha pada akhirnya sukses pada era awal 4-tak dengan YZR-M1 berkonsep crossplane crankshaft yang dibawa Masao Furusawa dan yang sangat mudah dikendarai pembalap.
Ditambah raksasa Jepang ini kemudian berhasil merekrut salah satu pembalap terbesar dalam sejarah balap motor, Valentino Rossi.
Jika dicocoklogikan, situasi yang dihadapi Yamaha kala itu dengan sekarang sebenarnya memiliki sejumlah kesamaan.
Saat itu GP didominasi oleh Honda, sedangkan sekarang ada Ducati yang benar-benar sulit dikalahkan para rivalnya.
Selain itu Yamaha juga mencoba beralih dari mesin inline 4 ke V4, hampir mirip dengan saat mereka mencoba mengubah konsep counter-rotating crankshaft-nya.
Proyek itu juga dijalankan pada akhir era 2-tak, hampir mirip dengan sekarang di mana mesin 1.000 cc akan ditinggalkan karena berganti ke 850 cc pada 2027 mendatang.
Namun semoga mesin V4 Yamaha ini tidak senasib dengan proyek motor yang tak pernah dipakai balapan tadi.
| Editor | : | Dida Argadea |
| Sumber | : | Tuttomotoriweb.com,tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR