Korban mengaku tidak tahu dari mana pelaku mendengar pernyataan korban saat menjadi pembina upacara di sekolah.
Sebab korban tidak menyingung siapa pun dan tidak menyebut nama siapa pun.
"Sambutan saya saat upacara adalah global, kepada semua siswa," katanya.
Saat menyampaikan sambutan, korban berharap seluruh siswa selalu taat pada orang tua dan guru-guru.
Jangan sampai para siswa berani kepada orang tua, apalagi bahkan mengancam untuk membunuhnya.
Baca Juga: Guru Pemilik Isuzu Panther Ditaksir Rugi Rp 85 Juta, Diduga Gara-gara AC
Sebab ilmunya tidak akan berkah ketika sudah di tengah-tengah masyarakat.
"Saya tidak spesifik menyebut siapapun," tegasnya.
Namun, menurut guru yang sudah mengajar sejak tahun 2017 ini, pelaku beranggapan pernyataan tersebut ditujukan kepada dirinya.
"Setelah mencegat saya, pelaku bertanya dengan nada tinggi, bahkan marah-marah," ungkapnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR