Teknologinya cenderung agak jadul sebenarnya, karena ia masih pakai karburator serta mesinnya juga masih mengandalkan pendingin udara.
Bukan radiator seperti WR155R yang notabene mesinnya lebih kecil.
Tapi tetap saja dengan kapasitas mesinnya yang besar, secara power ia bisa mengungguli WR155R meski teknologinya jadul.
Power Yamaha XTZ 250 ini di atas kertas adalah sebesar 18,7 dk dengan torsi 19,8 Nm.
Perbedaan 100 cc ternyata memang bisa bicara banyak ya, mengingat power WR155R cuma 16,49 dk dengan torsi 14,3 Nm.
Apalagi teknologi mesinnya yang termasuk jadul itu bukannya tak bisa jadi kelebihan lho.
Dengan kesederhanaannya ia bisa lebih reliable dalam perawatannya, sehingga bakal enak banget kalau dipakai trabasan hehehe.
Saat ini versi baru dari XTZ 250 sendiri juga sudah dirilis, dengan basis mesin yang sama tapi sudah injeksi.
Powernya pun naik jadi 20,4 dk dengan torsi 20,5 Nm, mantap ya?
Dengan berubahnya spek mesin itu, tongkrongannya pun ikut berubah dengan kini konsepnya lebih ke motor adventure enduro dengan ciri khas spatbor depan mirip moncong bebek.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR