GridOto.com - Senin pagi (8/4) terjadi kecelakaan maut di KM 58 tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang melibatkan beberapa mobil.
Kejadian kecelakaan maut tersebut sampai membuat dua mobil terbakar yakni Daihatsu Granmax dan Daihatsu Terios yang sedang melakukan contraflow.
Sampai saat ini, korban dari kecelakaan maut tersebut mencapai 13 orang.
Contraflow sendiri adalah mekanisme pengurai kemacetan dengan menambahkan lajur tambahan dari lajur arah berlawanan.
"Mekanisme contraflow ini sebenarnya memang sangat rawan sekali kecelakaan karena kita memasuki jalur arah berlawanan," buka pakar safety Jusri Pulubuhu, founder Jakarta Defensive Driving Consuslting (JDDC).
Baca Juga: Kecelakaan Japek KM 58, Jasa Raharja: Meninggal Dunia dapat Santunan Rp 50 Juta
"Melihat kejadian tersebut seharusnya sangat tidak boleh mobil yang mengalami masalah menepi ke kanan atau ke bahu jalan di lajur arag yang berlawanan," tambahnya.
Pada posisi ini sangat rawan terjadi kecelakaan maut karena bisa saja mobil yang di depan tidak melihat dan dalam kecepatan cukup tinggi.
"Sebisa mungkin kondisi mobil dalam keadaan baik kalau ingin masuk ke lajur contraflow," terangnya.
"Kalaupun mengalami masalah sebaiknya menepi mendekati tembok sambil menghidupi lampu hazzard," jelas Justri saat dihubungi GridOto.com (8/4).
"Enggak masalah sedikit membuat mobil di belakang tersendat namun cara ini yang paling aman," jelasnya lagi.
Baca Juga: 13 Orang Meninggal Dunia, Segini Total Korban Kecelakaan Maut di Tol Japek KM 58
Jika mobil sudah menepi ke arah tembok pembatas pasang segitiga pengaman untuk memberitahu pengendara lain kalau mobil sedang mengalami masalah.
"Jadi memang perlu persiapan matang dan konsentrasi tinggi saat memasuki jalur contraflow," sebutnya.
Pengemudi juga harus bisa mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Info sekarang ini jalur contraflow sudsh ditutup oleh pihak kepolisian.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR