GridOto.com - Selain Hafizh Syahrin, Petronas Sepang Racing Team (SRT) hingga RNF, mungkin tidak banyak yang tahu jika Malaysia juga pernah punya motor MotoGP.
Motor buatan Negeri Jiran tersebut pernah turun balapan pada akhir era 500 cc 2-tak hingga awal-awal era 4-tak MotoGP.
Kejadian bermula saat legenda balap, Kenny Roberts Sr, menjadi Manajer tim balap sejak 1984 dan mulai bosan dengan kolaborasinya bersama Yamaha.
Setelah masa-masa sulit harus terus melihat dominasi Honda, Roberts pisah dengan Yamaha untuk memulai petualangan baru membangun motornya sendiri pada 1997 silam.
Tahun itu Roberts mendirikan timnya sendiri, dengan menggandeng Tom Walkinshaw Racing dan Lotus untuk membangun motor balapnya.
Tom Walkinshaw Racing sendiri merupakan salah satu tim balap mobil terkenal yang balapan di berbagai ajang termasuk Le Mans, IMSA serta Formula 1.
Legenda asal Amerika Serikat itu pun akhirnya mencapai kesepakatan dengan pabrikan motor asal Malaysia, Modenas.
Dibantu dengan Proton untuk membangun motor di Grand Prix 500 cc yang saat itu didominasi Honda.
Uniknya, Roberts kala itu berapi-api nekat membangun motor dengan konfigurasi V3 demi mengejar kelincahan untuk melawan mesin V4 Honda NSR500.
Baca Juga: Seperti KTM, Ducati Tidak Melarang Jurnalis Hadir di Shakedown Test MotoGP 2023 di Sirkuit Sepang
Lahirlah Modenas KR3, motor 498 cc 3 silinder yang kala itu dikendarai oleh putra King Kenny sendiri, Kenny Robers Jr. dan Jean Michel Bayle, mantan pelatih Johann Zarco.
Walaupun punya visi dan misi menarik, sayangnya mesin ini gagal memenuhi ekspektasi Kenny Roberts.
Namun cukup beruntung untuk bertahan beberapa tahun di Grand Prix.
King Kenny sempat membuat proyek baru bersama Modenas dan Proton pada tahun 2000 dengan motor KR4, sayangnya proyek ini gagal dan motornya tak pernah turun balapan.
Pada 2001, pabrikan mobil Proton mengambil alih kekuasan tim lebih besar dari Kenny Roberts, dan nama motornya pun diganti dengan Proton KR3.
Saat lahirnya 'era MotoGP' di 2002, Proton KR3 masih bertahan di tengah gempuran lahirnya motor 4-tak.
Kala itu Proton KR3 berhasil membawa Nobuatsu Aoki dan Jeremy McWilliams finis ke-12 dan ke-14 di klasemen akhir, dengan raihan lebih dari 120 poin.
Setelah sempat memakainya lagi di beberapa balapan musim 2003, Proton Team KR akhirnya beralih ke suksesor KR3, yakni Proton KR5.
Proton KR5 ini terinspirasi dari Honda RC211V yang menggunakan mesin lima silinder 990 cc di awal era 4-tak.
Sayangnya meski sudah meniru konsep RC211V, Proton KR5 tidak sesukses Honda RC211V yang saat itu dikendarai Valentino Rossi.
Malah masih mendingan KR3 dibandingkan KR5 dalam urusan posisi dalam balapan.
Baca Juga: Setelah Monster Energy Yamaha di Jakarta, Simak Jadwal Peluncuran Tim Lain di MotoGP 2023
Bukan performa saja yang jadi masalah, motor Proton KR5 sering gagal finis karena masalah reliabilitas mesinnya.
Setelah gagal bersama KR5, Kenny Roberts akhirnya mencoba kolaborasi dengan Honda dan menciptakan motor KR211V untuk balapan di 2006.
KR211V ini memakai mesin Honda RC211V, namun dengan beberapa perbedaan dari versi orinya.
Dikendarai oleh sang putra Kenny Roberts Jr., KR211V ini berhasil meraih dua podium dan finis di peringkat enam klasemen MotoGP 2006.
| Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
| Sumber | : | Roadracingworld.com,motomalaya.net |
KOMENTAR