Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kemenperin Percepat Pembangunan Ekosistem Industri Semikonduktor, Siapkan Pusat Desain di Bandung

Muslimin Trisyuliono - Jumat, 9 Desember 2022 | 10:30 WIB
Ilustrasi penjualan mobil baru
GAIKINDO
Ilustrasi penjualan mobil baru

GridOto.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mempercepat pembangunan ekosistem industri semikonduktor di Tanah Air.

Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang semakin melonjak, termasuk industri otomotif.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Taufiek Bawazier, mengatakan Kemenperin sedang menyiapkan pusat desain semikonduktor di Bandung, Jawa Barat.

Dalam hal ini, Kemenperin melibatkan seluruh universitas dan akademisi dalam skema ekosistem industri semikonduktor.

"Pembangunan ekosistem industri semikonduktor ini sejalan dengan target Making Indonesia 4.0. Oleh karena itu, kami kerahkan kemampuan bangsa dari ahli elektronik hingga mikroelektronik," ujar Taufiek dalam keteranan tertulisnya, Kamis (08/12/2022).

Ilustrasi chip semikonduktor
Otomotif.Kompas.com
Ilustrasi chip semikonduktor

Taufik melanjutkan, Indonesia pernah memiliki pabrik semikonduktor pada 1986 silam, bahkan mampu ekspor dalam bentuk chip semikonduktor yang nilainya Rp 135 juta pada masa itu.

Oleh karena itu, upaya untuk membangun kembali industri semikonduktor di era kecerdasan buatan menjadi peluang yang sangat besar.

"Sebab, butuh peta jalan 10-20 tahun ke depan tentang industri semikonduktor yang bisa mengisi kebutuhan dalam negeri," ucapnya.

Menurut Presiden Direktur PT Astra Visteon Indonesia, Prihantanto Agung, mengibaratkan sektor industri semikonduktor seperti kecil-kecil cabai rawit.

"Barangnya kecil harganya cuma USD 0,1, namun bisa membuat kami jualan mobil yang harganya ratusan juta," ujar Prihantanto dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Mobilnya Makin Canggih, Toyota Optimis Produksi Innova Zenix Enggak Terpengaruh Krisis Chip Semikonduktor

Lanjut menurutnya, selama pandemi Covid-19 rantai pasok semikonduktor global terputus dan berdampak bagi sektor otomotif di Indonesia.

Hal tersebut membuat harga semikonduktor yang semula sekitar USD 0,1 melonjak berkali lipat hingga menyentuh USD 9 sampai 25.

"Terpaksa kami beli. Kalau tidak, industri mobil bisa mati," imbuhnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa