Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Harga BBM Naik, Kemenperin Sebut Jadi Momentum Beralih ke Kendaraan Listrik

Muslimin Trisyuliono - Rabu, 14 September 2022 | 20:15 WIB
Deretan mobil listrik yang diuji dalam PLN BEV Touring Jakarta-Bandung
Hendra
Deretan mobil listrik yang diuji dalam PLN BEV Touring Jakarta-Bandung

GridOto.com - Pemerintah belum lama ini resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non-subsidi jenis Pertalite, Pertamax dan Solar.

Kenaikan harga BBM tersebut disebabkan tingginya harga minyak dunia, hingga sebabkan membengkaknya anggaran subsidi pemerintah.

Di sisi lain, kenaikan harga BBM pun diyakini bisa menjadi momentum bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

Seperti yang diungkapkan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawaizer.

"Meningkatnya minat masyarakat ke kendaraan rendah emisi juga dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan harga minyak global," ujar Taufiek dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/09/2022).

Taufiek mengemukakan, pihaknya memberikan apresiasi terhap penyelenggaraan GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 yang memberikan informasi dan edukasi kepada para pengunjung terkait kendaraan listrik.

"Pada penyelenggaraan GIIAS di ICE BSD beberapa waktu lalu, terdapat tren kenaikan yang cukup signifikan dari masyarakat yang tertarik untuk memiliki kendaraan teknologi elektrifikasi," papar Taufiek.

Hal ini terlihat dari besarnya animo masyarakat Indonesia, dengan terjualnya 1.594 unit kendaraan teknologi elektrifikasi (xEV) selama pameran tersebut.

Untuk rinciannya, sebanyak 1.274 unit Battery Electric Vehicle (BEV) dan 320 unit Hybrid Electric Vehicle (HEV).

"Penjualan ini jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun, yakni pada periode 2021 lalu," ucapnya.

Baca Juga: Menperin Ke Produsen: Jangan Terlalu Asik Bikin kendaraan Konvensional, Risikonya Gede

Taufiek melanjutkan, industri otomotif menjadi kontributor utama terhadap sektor industri alat angkut, yang telah memiliki total 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat.

"Industri kendaraan bermotor roda empat memiliki total investasi sebesar Rp 139,37 triliun dan kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun," sebutnya.

Industri otomotif ini menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif tier-1 sampai tier-3.

Selain itu, sektor ini juga memberikan devisa yang signifikan melalui capaian ekspornya.

"Kinerja ekspor industri otomotif Indonesia sampai Juli 2022 mencapai 238 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar USD 2,95 miliar, kemudian ekspor 60 ribu set kendaraan CKD dengan nilai sebesar USD 71,159 juta, dan ekspor 10,27 juta pieces komponen dengan nilai USD 1,18 miliar," pungkasnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa