Jarang Ganti Oli, Apa Benar Mobil Bekas Bisa Gagal Uji Emisi?

GridOto.com - Oli di dalam mobil memiliki usia pakai dan diganti pada interval yang ditentukan.

Namun pada mobil bekas yang siklus pakainya tinggi, oli bisa harus diganti sedikit lebih cepat dari yang disarankan.

Terkadang pula oli mobil bekas melewati batas pakainya saat 'menunggu' calon pembeli datang.

Mengingat per 24 Januari besok Pemprov DKI Jakarta memberlakukan aturan batas emisi gas buang, bagi sobat di DKI Jakarta harus melakukan uji emisi nih.

Tapi apakah penggantian oli yang jarang bisa menggagalkan uji emisi?

Ilustrasi ganti oli transmisi otomatis

Baca Juga: Sering Ganti Merek Oli Mesin Mobil Punya Efek Buruk? Simak Dulu Sob

Bunyamin, Service Advisor Astra Daihatsu Cibubur, Depok mengatakan apabila oli mobil terlalu lama dibiarkan maka oli akan semakin kental.

Oli yang terlalu kental tersebut kurang menjaga komponen mesin dari friksi sehingga komponen akan menghasilkan panas.

Panas tersebut dapat mempercepat mengerasnya seal klep dan oli dari klep bisa menyesap masuk ke ruang pembakaran.

"Otomatis seal akan mengeras dan oli bisa masuk ke ruang pembakaran, sehingga uji emisinya tidak sampai," ujar Bunyamin pada GridOto.com.

Pada mobil bekas, seal klep mesin pastinya sudah berumur dan oli lebih rentan untuk 'nyebrang' apabila tidak dirawat.

https://picclick.com

Ilustrasi seal klep

Baca Juga: Mesin Mobil Bisa Pakai Oli Motor Matik? Ini Kata Bengkel Spesialis

Ketika mesin sudah membakar oli, maka kadar Hidrokarbon (HC) mesin akan melewati batas lulus uji emisi.

Selain itu, oli yang sudah menua juga dapat menyebabkan penumpukan karbon dalam ruang bakar dan penyumbatan dalam jalur oli.

Jadi sebelum uji emisi, pastikan seal klep mesin dalam keadaan baik dan oli rutin diganti ya sob!