Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

First Ride Royal Alloy GP200S, Skuter Retro Dikawal Mesin DOHC 181 cc, Tarikannya Mantab!

Harry - Selasa, 26 Mei 2020 | 20:45 WIB
Handling Royal Alloy GP200S memang tak selincah kompetitor seperti Vespa karena wheelbase panjang dan berat, tapi jadi terasa sangat mantap
Randy/otomotifnet.com
Handling Royal Alloy GP200S memang tak selincah kompetitor seperti Vespa karena wheelbase panjang dan berat, tapi jadi terasa sangat mantap

Oiya, sepakbor depan milik GP200S model 'bego' nih, alias enggak ikut belok saat roda berbelok.

Royal Alloy GP200S dan GP200
Okky/Gridoto.com
Royal Alloy GP200S dan GP200

Lalu lampu depan mengotak dengan reflektor dalamnya terdapat mika berwarna putih susu dengan tulisan Royal Alloy.

Area dek tengah terdapat konsol yang lumayan besar untuk menyimpan barang bawaan. Di dalamnya ada USB port untuk mengisi daya handphone.

(Baca Juga: Laporan Langsung Bangkok Motor Show 2018: Pabrikan Thailand Punya Model Cafe Race, Srambler dan Vespa Keren Asli Pabrikan)

Pijakan kaki lumayan luas nih, jadi bisa mengatur posisi kaki sesukanya, dan sudah dilapis karet supaya enggak licin.

Di bawah pijakan kaki, ada airscoop yang memberikan kesan sporty. Komponen ini bukan buat gaya-gayaan, karena ternyata ini tempat radiator.

Rak belakang Royal Alloy GP200S
Harry/Gridoto.com
Rak belakang Royal Alloy GP200S

Bodi belakang memberikan kesan kalau skuter ini punya dimensi yang panjang. Makanya di buritan ada behel untuk membawa barang.

Eh kelupaan, joknya sepintas model menyatu ya, tapi ternyata ini model terpisah dan enggak pakai kunci. Hanya direkatkan seperti gurita buat handphone.

Lalu lampu belakang mengotak tipis, dan juga sudah LED. Sedangkan lampu sein vertikal mengisi ujung tepong kiri dan kanan.

(Baca Juga: G325 Special, Gambaran Motor Masa Depan Lambretta Muncul di EICMA 2019)

Ukuran skuter ini juga gambot dan panjang loh, panjangnya sampai 1.870 mm, dengan sumbu roda 1.390 mm.

Fitur dan Teknologi
Dengan harga Rp 95 juta, apa yang ditawarkan Royal Alloy GP200S ini ya?

Ternyata lumayan juga kok, untuk sebuah motor retro seperti ini.

Kita mulai dari spidometer yang sudah full digital dengan tampilan layar LCD monokrom.

Layar LCD menampilkan informasi putaran mesin, spidometer, fuel meter, suhu mesin, odometer. Nah odometer ini berubah jadi trip dengan menekan tombol.

Spidometer Royal Alloy GP200S
Harry/Gridoto.com
Spidometer Royal Alloy GP200S

Tunggu, enggak melihat tombol untuk mengubah informasi odometer jadi trip meter? Iya soalnya tombol pengaturan ada di dalam konsol depan tuh. Jadi kurang praktis ya? Tapi tampilannya jadi ringkas.

Di bawah layar LCD terdapat beragam indikator seperti indikator sein kiri-kanan, lampu jauh, check engine, indikator oli dan ABS.

(Baca Juga: Konsep Lambretta Electric Diperkenalkan. Lounching 2020, Sob!)

Kemudian pengereman sudah pakai cakram, dengan rem ABS (anti-lock brakig system). Enaknya kinerja ABS saat aktif cukup halus loh.

Jika biasanya skuter berbodi besar punya bagasi di balik jok, ternyata Royal Alloy GP200S ini enggak ada bagasinya nih, kecuali konsol di depan tadi.

Sok depan Royal Alloy GP200S
Harry/Gridoto.com
Sok depan Royal Alloy GP200S

Ini karena ruang di balik jok diisi tangki bahan bakar yang punya kapasitas besar, sampai 11 liter loh.

Sebagai gantinya mereka memberikan braket yang terpasang di buritan motor. Jadi bisa letakkan barang bawaan dan kemudian diikat.

(Baca Juga: Labretta V125 Special & V200 Special, Begini Impresi Berkendaranya)

Riding Position dan Handling
Seperti halnya skuter bergaya retro lainnya, posisi duduk Royal Alloy GP200S ini lumayan tinggi, dengan posisi setang agak rendah.

Ukuran jok sudah pas dan enggak mengganjal kaki. Cuma karena agak tinggi, untuk rider berpostur 172 cm tetap jinjit loh.

Jok model terpisah dengan permukaan model garis-garis ini ternyata empuk untuk diduduki, jadi nyaman nih buat riding jauh.

Kaki sedikit jinjit saat naik Royal Alloy GP200S
Okky/Gridoto.com
Kaki sedikit jinjit saat naik Royal Alloy GP200S

Area pijakan kaki-kaki yang rata terasa cukup luas, ukuran sepatu 43 saja masih punya ruang gerak, tapi memang enggak bisa selonjoran ya.

Kemudian bicara handling, ini motor punya bobot yang berat, alhasil untuk bermanuver melewati tikungan sempit agak kurang gesit tapi masih mudah untuk bermanuver.

Lain cerita saat melibas tikungan panjang, motor sangat stabil, enggak ada gejala goyang dari setangnya dan terasa lebih ada bobotnya. Apalagi sumbu roda juga panjang.

Royal Alloy stabil dipakai melibas tikungan panjang
Rizky/Gridoto.com
Royal Alloy stabil dipakai melibas tikungan panjang

Hal ini enggak bisa lepas dari penggunaan suspensi ganda di depan dan belakang. Yup, suspensi depan pakai model ganda loh, bukan tunggal seperti skuter retro pada umumnya.

Tapi memang hal itu juga membuat karakter suspensi depan belakang terasa lebih kaku. Untungnya untuk suspensi belakang sudah tersedia setelan preload.

(Baca Juga: Resmi Dijual, Di Mana Lokasi Showroom dan Bengkel Resmi Lambretta?)

Performa
Royal Alloy GP200S bisa dibilang skuter retro yang stylish, berpadu dengan performa mesin yang aduhai, nikmat banget sob hehehe...

Soalnya dia pakai mesin 4-tak DOHC empat katup, injeksi dan berpendingin cairan. Kapasitas mesinnya juga lumayan besar, 181 cc.

Pistonya ukuran 63 mm  dan langkah 56 mm, dipadu kompresi mesin 11,6 : 1. Tenaganya sampai 19,4 dk/9.500 rpm dan torsi 16 Nm/7.000 rpm.

Mesin Royal Alloy GP200S
Harry/Gridoto.com
Mesin Royal Alloy GP200S

Karakter mesinnya ini berisi tapi enggak liar pada putaran bawah, jadi buat macet-macetan stop and go masih nyaman sob.

Tapi putaran tengah sampai atasnya ngejambak banget nih. Respon mesin cepat dan langsung menderu kencang. Rasanya persis naik Yamaha Mio bore-up 180 cc hehehe...

Sesuai dengan torsi dan tenaga puncak yang memang maksimal pada putaran menengah sampai atas. Ketemu trek lurus kosong asyik banget nih.

(Baca Juga: MotorSeken: Vespa S 125 Bekas Gak Sampai Rp 30 Juta, Cocok Buat Pemula)

Kesimpulan
Desain skuter retro seperti Royal Alloy GP200S ini punya potensi besar di Indonesia, dan jadi pilihan baru selain Vespa dan Lambretta.

Didukung dengan mesin bertenaga, rasanya pemilik GP200S ini enggak perlu banyak-banyak oprek mesin untuk mendapatkan performa yang memuaskan.

Dengan harga Rp 95 juta (on the road Jakarta), Royal Alloy GP200S jelas menyasar orang berduit yang suka skuter retro tapi punya performa mesin maksimal.

Royal Alloy dijual Rp 95 juta
Rizky/Gridoto.com
Royal Alloy dijual Rp 95 juta

Data Spesifikasi
Dimensi
Panjang : 1.870 mm
Sumbu roda : 1.390 mm
Jarak terendah : 160 mm
Tinggi jok : 770 mm
Berat kosong : 148 kg
Kapasitas tangki : 11 liter

Mesin
Tipe : 4-tak, DOHC, 4 katup, pendingin cairan, injeksi
Piston x langkah : 63 x 56 mm
Kapasitas mesin : 181 cc
Tenaga maksimal : 19,4 dk/9.500 rpm
Torsi maksimal : 16 Nm/7.000 rpm

Kaki-Kaki Depan
Suspensi : double preload with anti-dive
Ban : 110/70-12
Rem : Cakram 220 mm, ABS

Kaki-Kaki Belakang
Suspensi : double adjustable coil
Ban : 120/70-12
Rem : Cakram 220 mm, ABS

Harga : Rp 95 juta (on the road Jakarta)

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa