GridOto.com - SUV yang kini sedang naik pamor di pasar otomotif global dan dalam negeri membuat banyak pabrikan mobil merubah strategi mereka.
Tidak terkecuali PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), yang 40 persen penjualannya tahun lalu disumbangkan oleh SUV.
“Angkanya selalu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dan menurut forecast kami akan selalu berkembang,” ungkap Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Sales Operation & Product Management PT MBDI kepada GridOto.com di Jakarta (12/3/2020).
Tingginya presentase penjualan tersebut pun disambut oleh penambahan lini produk mereka di segmen SUV, contohnya GLC Coupe dan GLE 450 4MATIC yang baru diluncurkan.
(Baca Juga: Ikuti Tren Global, Mercedes-Benz Indonesia Serius Garap SUV Tahun Ini)
“Dengan memperkuat lini SUV, kami ingin menghilangkan persepsi bahwa Mercedes-Benz hanya kuat di sedan,” terangnya.
Sejarah panjang dan reputasi sedan-sedan lansiran Mercedes-Benz di Indonesia memang sulit dipungkiri.
Tapi apakah mereka akan meninggalkan sedan dan berfokus pada SUV sesuai dengan tren global saat ini?
“Tidak, meskipun lini SUV memang sedang diperkuat namun sedan tetap menjadi fokus kami,” bantah Kariyanto dengan tegas.
(Baca Juga: Mercedes-Benz Indonesia Luncurkan 5 Mobil Baru Sekaligus, Simak Spesifikasi dan Harganya!)
Ia menjelaskan, lini produk sedan yang MBDI miliki masih akan mengalami pengembangan, dan jumlahnya pun lebih banyak dibandingkan produk-produk SUV yang mereka punya.
Kariyanto menambahkan, skema pajak baru yang akan efektif pada tahun 2021 nanti juga dapat merevitalisasi segmen pasar sedan di Indonesia.
“Karena ada rencana insentif penurunan pajak untuk sedan, meskipun masih tahun depan,” ujarnya.
Namun, Kariyanto mengatakan bahwa pihaknya ingin melihat dan memperhitungkan lebih dulu sebesar apa efek yang diakibatkan regulasi tersebut pada konsumen.
(Baca Juga: Tuner Ini Merancang Bodi Mercedes-AMG G 63 Tidak Tembus Peluru)
Pasalnya, bukan tidak mungkin penurunan harga masih belum cukup untuk menggoda para calon konsumen untuk meminang mobil sedan.
Terutama bila daya jelajah dan praktikalitas seperti ground clearance dan ruang bagasi yang luas menjadi syarat utama dalam proses pemilihan mobil mereka.
“Apalagi sekarang SUV sudah bisa senyaman sedan, stigmanya tidak seperti dulu yang suspensinya keras dan lain-lain,” ucap Kariyanto.
“Tapi intinya secara produk akan kami kembangkan secara seimbang antara SUV dan sedan, jadi tinggal mengamati ke mana pasar bergerak, di situ kami akan ada,” pungkasnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR