Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nostalgia dengan Tamiya Mini 4WD, Hobi yang Enggak Ada Matinya dan Bisa Menghasilkan Uang!

Naufal Nur Aziz Effendi - Sabtu, 7 Maret 2020 | 18:35 WIB
Balapan Tamiya Mini 4WD di sirkuit Padepokan Jendral, Pasar Nostalgia, Batununggal, Kota Bandung, Selasa, (3/3/2020).
Tribun Jabar/ Januar Pribadi Hamel
Balapan Tamiya Mini 4WD di sirkuit Padepokan Jendral, Pasar Nostalgia, Batununggal, Kota Bandung, Selasa, (3/3/2020).

GridOto.com - Siapa nih yang masih ingat dengan anime asal Jepang berjudul Let's and Go? itu lho kartun yang menceritakan mainan Mini 4WD atau akrab disebut Tamiya.

Mini 4WD merupakan sebuah mainan mobil balap yang pertama kali dibuat pada era 1980-an.

Sedangkan Tamiya merupakan sebuah merek dari perusahaan mainan asal Jepang yang didirikan oleh Yoshio Tamiya sejak 1946.

Berkat penayangan kartun tersebut Tamiya menjadi poluler dan diganderungi banyak kalangan, bahkan hingga saat ini peminatnya masih banyak di Indonesia.

(Baca Juga: Keren Nih, Inspirasi Modifikasi Toyota Hilux Bergaya RC Tamiya!)

"Tamiya itu enggak ada matinya," kata Billy Tan (42), penasehat Paguyuban Tamiya Mini 4WD Bandung (PTM4B) di Sirkuit Padepokan Jenderal, Pasar Nostalgia, Batununggal, Kota Bandung, dikutip dari TribunJabar.com, Selasa, (3/3/2020).

"Semua umur dan dari berbagai kalangan memainkan Tamiya. Jadi tidak hanya untuk anak-anak," kata Billy.

Penampakan Tamiya Mini 4WD STO
Instagram @teamflazh
Penampakan Tamiya Mini 4WD STO

Perusahaan dengan nama Tamiya Shoji & co ini sebenarnya mengeluarkan tiga jenis permainan, yakni Tamiya Mini 4WD, mobil remote control, dan aeromodelling.

Namun yang paling populer, termasuk di Indonesia, adalah Tamiya Mini 4WD.

(Baca Juga: Konsep Mobil Formula 1 2021 Keren Banget, Bentuknya Kayak Tamiya)

"Banyak sih yang memainkan RC atau Aeromodelling, tapi orang-orang banyak memainkan Tamiya Mini 4WD," kata Herman, salah satu pehobi Tamiya yang juga sering bermain di Sirkuit Padepokan Jenderal.

Menurut Herman, bermain Tamiya Mini 4WD itu mengasyikkan. Tidak hanya saat balapan, memodifikasi Tamiya pun menjadi keseruan tersendiri.

Herman mengaku jadi pehobi Tamiya sejak 2009, hingga akhirnya mahir memodifikasi dan mengutak-atik bagian komponennya seperti dinamo, sasis dan ban.

"Kami harus menjaga suspensi Tamiya agar saat balapan stabil tidak keluar dari trek yang disediakan," kata Herman.

(Baca Juga: Mau Kustom Cafe Racer Kayak Rakit Tamiya? Siapin Mesin Sama Ban Langsung Jadi Nih!)

Memodifikasi Tamiya bukan sekadar hobi, bagi mereka yang sudah mahir ternyata memodifikasi Tamiya bisa mendatangkan penghasilan.

Tamiya, kata Herman, terbagi menjadi dua kategori, yakni kategori standard Tamiya boks (STB) dan standard Tamiya orisinil (STO). Kalau STB adalah Tamiya yang asli dari boks dan tidak dimodifikasi. Adapun yang STO merupakan Tamiya modifikasi.

"Part (onderdil) untuk yang STO kami datangkan dari Jepang. Bisa beli di Graha Tamiya di Jakarta. Ada sih yang buatan lokal tapi kualitasnya kurang bagus," kata Herman.

Menurut Herman untuk memodifikasi Tamiya bisa menghabiskan Rp 2 juta hingga 3,8 juta. Biaya yang dikeluarkan bisa untuk memodivikasi dinamo, ban, sasis, suspensi, atau yang lainnya.

(Baca Juga: Begini Cara Spul Menghasilkan Listrik Di Motor, Mirip Dinamo Tamiya!)

"Yang ini saja menghabiskan Rp 3 juta," kata Herman sambil menunjukkan Tamiya yang dimodifikasinya.

Hal senada juga diakui Billy, yang menurutnya untuk merakit Tamiya yang bagus membutuhkan modal besar.

Meski begitu, berapa pun biaya yang dihabiskan takkan terasa kalau Tamiya yang dimodifikasi seusai harapan.

"Lagi pula kalau rajin ikut balapan pengeluaran tersebut bisa tergantikan kalau jadi juara," kata Billy.

(Baca Juga: Mengenang RC Tamiya '80-an, Tampilan Toyota Hilux Ini Hampir Mirip Sama RC-nya!)

Begitu juga Oded (35) yang mengaku menghabiskan dana hingga jutaan rupiah untuk menyediakan part dan aksesori seperti charger baterai milikya.

Oded yang mengaku bermain Tamiya sejak 1995 kini menjadi spesialis baterai dan membuat rintangan di trek.

Sekarang, hobinya itu menjadi mata pencaharian dengan menawarkan jasa memodifikasi baterai dan membuat rintangan untuk trek.

Agung (36), pehobi Tamiya lainnya, mengaku mengenal Tamiya sejak kecil. Namun, katanya, mulai serius menggelutinya pada 2013. Agung memiliki keahlian sebagai perakit mobil dan racer.

Oded dan Agung mengaku sering mengikuti kejuaraan, termasuk kejuaraan nasional. Mereka juga mengaku pernah menjadi juara, namun saking seringnya, lupa tahunnya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tamiya Tak Ada Matinya, Modifikasi Mobil-mobilan Ini Pun Seru dan Menghasilkan Uang

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa