GridOto.com - Belum lama ini, telah diberitakan rincian anggaran Pemprov DKI Jakarta untuk menggelar balapan Formula E (FE) tahun depan.
Dari total angka Rp 1,6 triliun, Rp 360 miliar disisihkan sebagai ‘commitment fee’ yang harus dibayarkan ke FIA untuk menyelenggarakan balapan mobil listrik tersebut.
Jumlah tersebut didapat dari mengkonversi commitment fee FE sebesar 20 juta Poundsterling ke Rupiah.
Tapi sebesar apa commitment fee tersebut dibandingkan dengan MotoGP dan Formula 1?
Irawan Sucahyono, Desainer Sirkuit Non-permanen dan Penasehat Sirkuit Sentul, menjawab pertanyaan tersebut dalam perbincangan santainya dengan kru GridOto.com.
(Baca Juga: Anggaran Gelar Formula E Kurang, Pemprov DKI Minta Dana Tambahan Hampir Satu Triliun!)
“Kalau kita mau masukin MotoGP, mereka akan minta 9 juta Euro,” ungkap Irawan kepada GridOto.com di bilangan Jakarta Barat.
Kalau dirupiahkan, jumlah tersebut menjadi Rp 144,5 miliar dengan kurs 1 Euro = Rp 15.711 ribu.
Ia mengatakan jumlah tersebut naik dari 7 juta Euro yang diminta saat Sirkuit Sentul menjadi tuan rumah MotoGP Indonesia di tahun 1997.
Sedangkan untuk F1, Ia memberikan dua jawaban yaitu untuk F1 Vietnam yang akan dilangsungkan tahun depan dan F1 Singapura yang sudah berjalan sejak tahun 2008.
“Vietnam itu membayar F1 (sebesar) 35 juta Euro, Singapura membayar F1 itu (sebesar) 55 juta Dolar Amerika,” jawabnya.
(Baca Juga: Gagal Pole Position, Kok Valentino Rossi Senang Hasil Kualifikasi MotoGP Inggris?)
Kalau dirupiahkan menggunakan kurs yang sama, maka F1 Vietnam membutuhkan uang sebesar Rp 561,9 miliar, sedangkan Singapura menggelontorkan uang sebesar Rp 785,6 miliar untuk menggelar F1 Singapura.
Kalau diurutkan, yang paling murah adalah MotoGP, kedua adalah Formula E, dan yang paling mahal adalah F1.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR