"Saya bernasib sial dengan adanya safety car,” kata Kevin Magnussen dikutip GridOto.com dari f1i.com.
“Strategi kami membuahkan hasil, tetapi kemudian kami mendapatkan safety car pada saat yang tidak tepat," jelasnya.
"Kami tidak mendapatkan keuntungan dari strategi yang akan kami miliki,” lanjut Magnussen.
“Saya tidak tahu apakah kami seharusnya masuk pit. Itu adalah pilihan yang sulit,” ungkapnya.
(BACA JUGA: Kritik Safety Car di F1 China, Sebastian Vettel Disemprot Race Director FIA)
"Saya hanya berpikir safety car datang pada saat yang sangat sial dan itu berarti kami tidak bisa mencetak lebih dari satu point,” tuturnya.
"Masih oke sih, tapi kami berharap sedikit lebih,” ucap Magnussen yang mendulang 1 point di sirkuit Shanghai.
Rekan setimnya Romain Grosjean juga kena imbas.
Awalnya menerapkan strategi satu pit stop, namun akhirnya pakai dua stop.
"Kami membuat strategi dari ban ultrasoft ke medium," kata Romain Grosjean yang finish di urutan 17.
"Sayangnya, kemalangan terus terjadi pada saya karena saya tahu dari safety car di tengah balapan - ketika saya sedang dalam perjalanan yang sangat panjang dengan ban medium - kami tidak akan masuk pit," pungkasnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR