Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mengenal Lagi Fungsi Assist & Slipper Clutch di Motor

Luthfi Anshori - Jumat, 4 Mei 2018 | 10:10 WIB
Kawasaki All New Ninja 250 2018
Rizky Apryandi
Kawasaki All New Ninja 250 2018

"Coba saja bandingin tekan kopling motor yang udah Assist & Slipper Clutch sama yang belum, pasti jauh lebih ringan yang sudah pakai Assist & Slipper Clutch," ujar Eddy.

(BACA JUGA:Bentuknya Sporty Banget, Eh Ternyata Pakai Mesin Honda Shadow)

Hal tersebut karena sistem pada kopling yang berbeda dengan motor standar.

"Karena kalau sudah Assist & Slipper Clutch itu pakai per koplingnya cuma tiga, makanya jadi lebih ringan," pungkas Eddy.

Makanya dengan adanya assist pada kopling, ketika menghadapi kemacetan juga tangan tidak mudah lelah, karena handle kopling jauh lebih ringan.

Seperti dikutip dari Otomotifnet.com, pada dasarnya, konstruksi rumah kopling terbagi dalam 3 bagian utama, yaitu clutch outer atau bagian yang besar tempat menempel gigi sekunder, lalu ada inner atau clutch center yang ada gigi pemegang plat gesek dan terakhir ada pressure plate tempat menempel per kopling. 

Saat handle kopling tidak ditekan, gigi sekunder akan berputar karena putaran dari gigi primer secara bersamaan karena kampas dan plat gesek tertekan per, maka inner juga ikut berputar dan menggerakkan rasio. 

(BACA JUGA:Valentino Rossi Akhirnya Keluarkan Statement Jelang MotoGP Amerika)

Sedangkan ketika handle kopling ditarik, pressure plate akan mengembang untuk membuat dorongan ke kampas dan plat gesek berkurang, sehingga terbebas, maka putaran dari kruk as tak diteruskan ke rasio, sehingga bisa pindah gigi.

Nah pada motor yang memakai Assist & Slipper Clutch, bedanya adalah, inner atau clutch center dipecah jadi 2, model tumpuk dengan ada alur miring sehingga bisa bergeser, di situlah kuncinya. Alur miring tadi ada 2, yang miring ke dalam dan ke luar.

Karena bagian dalam bisa bergeser, maka dari itu lubang tempat per kopling bentuknya lonjong.

Saat akselerasi, yaitu ketika putaran mesin lebih kencang dari roda, maka clucth outer akan memutar dan mendorong clucth center (clutch boss) yang juga tempat menempel per.

Karena alurnya miring ke dalam, maka otomatis gerakannya membuat dorongan ke kampas makin besar, efeknya gigitan jadi makin kuat dan tuas kopling jadi makin enteng.

(BACA JUGA:Wuih, Polisi Perancis Kebingungan Ada Pelat Nomor Indonesia Tercyduk di Negaranya, Kok Bisa?)

Sedangkan ketika deselerasi, putaran ban belakang lebih kencang dari mesin, maka yang terjadi sebaliknya.

Pada posisi engine brake ini, putaran dari roda yang lewat rasio akan mendorong clutch boss lebih kuat sehingga bagian got geser terdorong keluar.

Selanjutnya pressure plate terbuka dan mengakibatkan tekanan antar kampas dan plat berkurang, hasilnya engine brake jadi minim. Seperti ketika handle kopling ditarik. 

Editor : Luthfi Anshori
Sumber : otomotifnet.gridoto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa