Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Hasil Lengkap Test Ride All New Yamaha V-Ixion R, Apa Kekurangannya?

Dimas Pradopo - Rabu, 7 Maret 2018 | 15:10 WIB
Yamaha V-Ixion R
Mulad
Yamaha V-Ixion R

Gridoto.com - Motor yang sudah diperkenalkan pada Maret 2017 lalu ini, ternyata asyik banget dibawa riding.

All New V-Ixion dengan embel-embel R ini bukan bukan semata beda tampilan dengan V-Ixion standar loh. Bisa dibilang, ini merupakan R15 versi nakednya, Sob!

Versi R ini dibanderol dengan harga Rp 28,8 juta OTR Jakarta atau terpaut Rp 2,8 juta lebih mahal dibanding V-Ixion standar. 

Tentunya perbedaan harga segitu banyak karena versi R pakai mesin R15 serta fitur-fitur yang enggak ada di versi standar. 

Langsung aja simak untuk tahu lebih detailnya!

Desain
Kalau dilihat dari penampilannya secara kasat mata sih nggak terlalu kelihatan bedanya. 

Tapi kalau sobat perhatiin lebih mendalam, banyak loh bedanya. 

Karena mesinnya beda total dengan V-Ixion standar, makanya beberapa komponen juga menyesuaikan. 

Seperti tangki yang punya ukuran lebih kecil yakni hanya 11 liter, sementara varian standar 12 liter. 

Mungkin karena dimensi mesin R15 yang digendongnya punya dimensi lebih besar kali ya. 

Lalu undercowl yang bentuknya lebih melengkung, silencer knalpot yang lebih pendek mirip R15. 

Kalau diperhatikan di joknya ada jahitan dengan benang merah bikin tampilan lebih sporti. 

Logo di shroud pun beda, V-Ixion R pakai emblem sedangkan tipe standar hanya sticker.

Emblem V-Ixion R
Stefanus Yoga
Emblem V-Ixion R

Footstep-nya juga beda, utamanya sebelah kiri, tuas persnelingnya cuma di depan. 

Nah yang paling beda banget ada di bagian kaki-kaki nih, Sob. 

Terutama peleknya yang punya desain sama persis R15 yakni bentuk palang "Y" yang menyamping. Sedangkan tipe standar model bintang.

Depan sedikit lebih kecil dr R15, yakni pakai pelek lebar 2.15 inci dgn ban 90/80 R17.

Belakang dimensinya sama seperti R15 nih, pelek 4 inci dengan ban 130/70 R17.

Desain V-Ixion
Stefanus Yoga
Desain V-Ixion

Makanya kalau dilihat dari belakang, motor ini jauh lebih kekar dibanding yang standar.

Swingarm-nya pun model banana dgn bahan alumunium persis R15. Selain bikin tampilan lebih berotot, bobotnya juga lebih ringan.

Riding position dan Handling

Jok sebenarnya cukup rendah yakni hanya 795 mm sama dengan V-Ixion standar.

Tapi, sayang bodi samping yg bersebelahan dengan paha terlalu lebar.

Tentunya ini bikin kaki tester yang berpostur 168cm jadi sedikit mengangkang. Agak mengganggu karena kaki jadi enggak bisa menapak sempurna.

Riding position V-Ixion R
Stefanus Yoga
Riding position V-Ixion R

Posisi setang, V-Ixion R menyajikan posisi berkendara yang sedikit sporti karena posisinya enggak terlalu tinggi. 

Efeknya badan sedikit membungkuk tapi tetap dalam posisi santai jadi enggak bikin pinggang pegal. 

Didukung pula sama footstep yang cenderung rendah, sehingga kaki enggak terlalu menekuk. 

Karakter redaman suspensi depan teleskopik 33 mm boleh dibilang empuk, tapi tetap stabil dipakai menikung.

Namun untuk suspensi belakang yang model monocross terasa sedikit keras buat tester dengan berat 58 kg. 

Efek positif dari karakter itu, motor jadi stabil dan nurut banget, ngikut kemana pengendara mengarahkan motor. 

Tentu karena didukung juga oleh rangka deltabox dan aluminium swing arm. 

Fitur 

Kita awali dari spidometernya yang bentuknya sama dengan varian standar tapi beda kelengkapan. 

Sudah full digital dengan sapaan saat dinyalakan, dan ucapan selamat tinggal saat dimatikan. 

Sapaan juga bisa diubah sesuai keinginan pengendara sebanyak enam karakter angka maupun huruf.

Infonya cukup komplit dan tingkat kecerahan latarnya bisa diatur dalam 6 tingkat. 

Isinya mulai dari takometer model bar yang mencapai 13.000 rpm. 

Spidometer V-Ixion R
Stefanus Yoga
Spidometer V-Ixion R

Ada pula gear position dan spidometer dengan ukurang angka yang besar. 

Di sisi kiri bawah ada odometer, fuel trip atau biasa disebut range yang berarti jarak yang bisa ditempuh dengan bensin yang tersedia. 

Kemudian ada jam, konsumsi BBM average maupun real time, serta kecepatan rata-rata. 

Yang membedakan spidometer di R dengan varian standar, ada indikator VVA yang menyala di 7.400 rpm. 

Ditambah lagi shift light yang nyalanya bisa diatur baik jenis kedipan maupun tingkat kecerahan layarnya. 

Lanjut ke setangnya, ada pass beam yang tombolnya menyatu dengan lampu jauh dan dekat. 

Bagi pengendara yang belum biasa, terasa agak aneh. Karena umumnya tombol passing lamp ada di depan dan dioperasikan dengan jari telunjuk.

Sementara panel saklar kanan ada starter, engine cut-off dan juga hazard.   

Performa 

Menggunakan mesin yang sama persis dengan R15, 155,1cc 1 silinder SOHC 4 katup dengan teknologi VVA.

Tenaganya mencapai 19dk di 10.000 rpm dan torsi 14,7Nm di 8.500rpm. 

Jadi, Variable Valves Actuation ini merupakan mekanisme elektris yg mengatur bukaan profil kem secara variable. Teknologinya mirip-mirip sama katup variable di mobil. 

V-Ixion R
Stefanus Yoga
V-Ixion R

Saat putaran mesin menyentuh 7.400 rpm, ECU secara otomatis memerintahkan VVA bekerja dengan cara menggeser pin yg digerakkan oleh selenoid untuk mengunci low rocker arm agar bergerak seirama dgn high rocker arm. 

Sehingga saat putaran tinggi, mesin tetap dapat asupan kabut bahan bakar yg memadai. 

Pada putaran bawah smpai menengah, tenaga kerasa cukup responsif.

Begitu masuk ke 7.000 rpm dimana indikator VVA aktif, tenaga kerasa makin padat.

Mesin seperti engggak pernah kehabisan nafas sampai limit di sekitaran 11.500 rpm. 

Teknologi assist di kopling bikin tuasnya enteng sehingga buat macet2 ga cepet pegel.

Sementara slipper clutch-nya bikin deselerasi lbh halus tanpa efek engine brake berlebih. 

Bedanya dengan V-Ixion standar yg 5 percepatan, di versi R udah 6 percepatan.

Karakter gigi 1,2,3 dan 4 terasa rapat, sedangkan gigi 5 dan 6 terasa lebih berat sehingga nafas V-Ixion R jadi panjang.

Berdasarkan test akselerasi, 0-100km/jam cm butuh 10,7 detik!

Bandingkan dgn V-Ixion standar yg butuh 12,1 detik. Cukup jauh yaa!

Sementara top speed di spidometer saat pengetesan tembus 137 km/jam.

Data Tes
0-60 km/jam : 4 detik
0-80 km/jam  : 6,1 detik                  
0-100 km/jam : 10,7 detik                      
0-100 m : 7,1 detik (@80,4 km/jam)   
0-201 m : 11 detik (@103,1 km/jam)
0-402 m : 17,6 detik (113,9 km/jam)  
Top Speed spidometer : 137 km/jam   
Top Speed Racelogic  : 130,8 km/jam           
Konsumsi bensin : 40 km/l

Konsumsi BBM
Dipakai sejauh hampir 100 km dengan meminum bahan bakar Pertamax, di berbagai kondisi jalan mulai dari macet sampai jalanan kosong, masih bisa dapat 40km/liter.

Itupun sering banget bejek gas kalau ketemu jalan kosong. 

Mungkin jika cara berkendaranya bisa lebih halus, konsumsi BBM-nya bisa jauh lebih irit.

Data Spesifikasi
Tipe mesin : Liquid Cooled 4-Stroke, SOHC, 4 Valve, VVA
Kapasitas : 155,1 cc
Bore x Stroke : 58 x 58,7 mm
Rasio kompresi : 11,6:1
Tenaga : 19 dk / 10.000 rpm
Torsi : 14,7 N.m / 8.500 rpm
Transmisi : 6-speed, return with Assist & Slipper Clutch
P x L x T : 1.950 x 720 x 1.025 mm
Wheelbase : 1.320 mm
Berat : 131 kg
Tinggi jok : 795 mm
Ground clearance : 165 mm
Kapasitas tangki : 11 liter
Tipe rangka : Deltabox
Suspensi depan : 33 mm telescopic fork
Suspensi belakang : Monocross
Ban depan : 90/80-17M/C 48P
Ban belakang : 130/70-17M/C 58P
Rem depan : Disc brake
Rem belakang : Disc brake

 

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa