"Tapi, jika pas didatangi ke rumah dia diajak komunikasi kurang nyambung dan responnya kurang bagus, itu langsung lempar ke tim lapangan (mata elang)," tutur Ahmad saat diwawancarai, (22/12/25) melansir Kompas.com.
Setelah mendapat instruksi, para debt collector akan berupaya mencari kendaraan tersebut.
Namun, Alex mengungkapkan dalam banyak kasus, kendaraan yang ditemukan sudah berpindah tangan dan tidak lagi atas nama debitur.
Ia menegaskan, kunci utama agar kendaraan tidak ditarik adalah komunikasi yang baik dengan pihak leasing.
"Kalau debitur ada komunikasi dengan leasing, itu enggak akan ditindak matel walau dia menunggak berapa bulan pun. Karena dia komunikasi baik, dan didatangi dari internal leasing orangnya ada dan tanggapan komunikasinya bagus, ya, pasti dikasih toleransi," sambung Ahmad.
Baca Juga: Fakta Temuan Leasing, 95 Persen Kendaraan Yang Ditindak Debt Collector Ada di Pihak Ketiga
Ahmad mengeklaim, saat bertugas di lapangan, mata elang berupaya menjaga ketertiban dan menghindari keributan.
Ketika memberhentikan kendaraan di jalan, mereka berusaha bersikap sopan dan komunikatif.
"Kami ketemu permisi minta waktu sebentar, kami sampaikan tujuan kami, kami tanya masalah pembayaran, tapi kalau dia tidak tahu masalah pembayaran kita tanya dia namanya siapa," ujar Ahmad.
Para debt collector memastikan terlebih dahulu apakah pengendara merupakan debitur atau bukan.