GridOto.com - PT Balai Lelang Serasi (IBID) mengakui masih menghadapi tantangan besar dalam menjual mobil listrik bekas.
Meski ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus berkembang, perputaran unit mobil listrik di pasar lelang masih terbilang lambat.
Pantauan di pool IBID yang berlokasi di Jalan Raya Bogor Nomor 12, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, terlihat sejumlah unit mobil listrik yang belum berpindah tangan.
Di antaranya Toyota BZ4X dan Hyundai Ioniq Electric yang masih ‘nongkrong’ di area lelang meski sudah ditawarkan selama berminggu-minggu.
President Director IBID, Daddy Doxa, menjelaskan bahwa mobil listrik memang masih sulit terjual.
Ia menyebut resale value atau nilai jual kembali kendaraan listrik sudah mengalami penurunan signifikan.
Salah satu contoh adalah Toyota bZ4X, yang awalnya dilelang dengan harga dasar Rp 700 jutaan, kini sudah turun menjadi Rp 630 jutaan. Meski begitu, unit tersebut tetap belum laku.
Untuk diketahui, harga bZ4X dalam kondisi baru dijual Rp 1,2 miliar on the road (OTR) Jakarta.
“Drop-nya jauh, bisa sampai 50 sampai 60 persen. Tapi saya optimistis ini cuma soal waktu karena ekosistem EV-nya yang belum terbentuk,” ujar Doxa saat berada di pool IBID Jakarta Timur, Selasa (15/7/2025).
Baca Juga: Efek Mobil Baru Lesu, Penjualan Mobil Bekas Lewat Lelang IBID Tumbuh
Ia mengaku dulunya sempat menolak memakai kendaraan listrik, namun kini justru menjadi pengguna EV.
Menurutnya, dengan semakin banyaknya produsen yang memproduksi EV secara massal, maka nilai jual kembali kendaraan ini akan ikut terbentuk di masa depan.
Doxa juga menyebutkan bahwa salah satu alasan lambatnya perputaran mobil listrik di lelang adalah keraguan dari showroom mobil bekas.
Pasar kendaraan listrik bekas masih dianggap belum jelas sehingga membuat pelaku usaha ragu-ragu untuk menyerap unit.
“Showroom ragu karena market-nya belum terbentuk. Tapi saya percaya dalam enam tahun ke depan kondisinya bisa berubah, apalagi jika pemerintah konsisten memberi insentif dan mendukung ekosistem EV,” ujarnya.
Saat ini, mayoritas pembeli mobil listrik di IBID berasal dari kalangan perorangan, bukan showroom.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi IBID yang selama ini masih didominasi konsumen dari jaringan showroom, yakni sekitar 80-85 persen.
Menurut Doxa, konsumen perorangan cenderung lebih berani dalam membeli EV karena tidak terlalu memikirkan nilai jual kembali.
“Sampai sekarang, ada sekitar delapan unit BZ4X yang belum laku, padahal sudah hampir tiga minggu di pool,” katanya.
Jika dibandingkan dengan segmen lain, Doxa mengakui mobil seperti Avanza, Xenia, serta berbagai model LCGC jauh lebih cepat terjual.
"Biasanya unit-unit dari segmen tersebut bisa berpindah tangan hanya dalam waktu satu hingga dua minggu, berbeda dengan mobil listrik yang bisa bertahan hingga dua bulan jika tidak kunjung laku dalam beberapa kali proses lelang," pungkasnya.