GridOto.com - Demo para sopir truk mengenai regulasi Over Dimension Over Loading (ODOL) di Blitar, Jawa Timur dinoadi miras dan sabu.
Sebanyak 10 orang sopir truk pun terpaksa dijambak Polisi.
Diketahui, demo tersebut berlangsung di wilayah Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, (19/6/25).
Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan penangkapan 10 orang tersebut karena kedapatan mengonsumsi minuman keras (miras) dan membawa senjata tajam.
Bahkan satu orang positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.
"Bukan karena blokir jalan. Tapi karena mereka kedapatan mengonsumsi miras dan membawa senjata tajam jenis gober dan celurit," ujar Momon melalui sambungan telepon, (20/6/25) mengutip Kompas.com.
"Ketentuan dari korlap mereka kan memang tidak boleh minum minuman keras selama demo," imbuhnya.
Baca Juga: Demo ODOL Marak Dimana-mana, Ini Poin yang Bikin Sopir Truk Turun ke Jalan
Bahkan, dari pemeriksaan telepon seluler mereka, kata dia, polisi mendapati 4 dari 10 orang tersebut bermain judi online.
Tapi Momon juga membenarkan bahwa 10 orang tersebut adalah orang-orang yang memprovokasi peserta aksi lainnya untuk melakukan pemblokiran jalan dengan cara memarkir truk melintang di jalan.
Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi menambahkan satu dari 10 orang tersebut dengan nama inisial GY, warga Kecamatan Selorejo, terbukti positif narkotika jenis sabu.
"GY ini kernet. Berdasarkan hasil tes urine tim Dokkes Polres Blitar telah dinyatakan positif menggunakan narkotika jenis sabu. Saat ini yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan lanjutan di Satresnarkoba," ujar Putut.
Sopir maupun kernet truk lainnya yang ditahan, kata Putut, adalah JN, FA, YK, EI, HEY, dan S yang semuanya warga Kecamatan Selorejo.
Sedangkan tiga lainnya, yakni EYA, YP, dan S adalah warga Kecamatan Selopuro dan Kecamatan Doko.
Putut mengatakan penangkapan terhadap 10 sopir mau pun kernet truk yang mengikuti demo penolakan ketentuan ODOL tersebut juga didasarkan pada aksi mereka memprovokasi peserta lainnya untuk memblokir jalan.
Baca Juga: Ambulans Dirusak Saat Demo ODOL Perkara Sirine Nyala Tanpa Ada Pasien, Nih Aturannya
Putut membenarkan aksi tersebut sempat mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang di wilayah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Malang itu.
Kata Putut, aksi yang semula berlangsung tertib berubah anarkis setelah peserta melakukan penutupan jalan dengan memarkirkan truk sembarangan di sepanjang Jalan Raya Selorejo, menutup akses jalan hingga sepanjang dua kilometer.
"Massa yang dalam kondisi terpengaruh minuman keras bersikap agresif dan membuat suasana semakin tidak terkendali," ujarnya.
Putut menambahkan pihaknya juga menahan 5 unit truk sebagai barang bukti.