Ban Motor MotoGP Tidak Boleh Terlalu Rendah, Kecurangan Teknisi Jadi Alasan

Rezki Alif Pambudi - Senin, 3 Maret 2025 | 09:55 WIB

Kenapa ban motor MotoGP tidak boleh terlalu rendah? (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Masalah tekanan ban menjadi hal unik pada balapan MotoGP Thailand 2025, yang dimenangkan oleh Marc Marquez.

Marc Marquez sempat menyerahkan posisi terdepan kepada Alex Marquez pada lap 7 balapan MotoGP Thailand 2025, demi menghindari penalti tekanan ban yang diterapkan FIM.

Aturan mengatakan bahwa ban depan motor harus berada minimal 1,80 bar selama 60 persen balapan, sedangkan ban belakang di angka 1,68 bar.

Jika tidak memenuhi atau kurang dari angka-angka tersebut, maka pembalap akan menghadapi hukuman berat.

Sebenarnya apa sih alasan tekanan ban motor MotoGP tidak boleh terlalu rendah? 

Perlu diketahui bahwa sebenarnya teknisi dan pembalap memang suka dengan tekanan ban yang rendah, karena daya cengkeramnya lebih bagus.

Memasang ban dengan tekanan ban rendah pada awal lomba membuat lonjakan tekanan ban saat balapan berlangsung menjadi tidak terlalu tinggi.

Jadi mengawali balapan dengan tekanan serendah mungkin, membuat grip ban tetap terjaga setelah balapan berlangsung beberapa lap meski suhu ban naik. 

Baca Juga: Sempat Bungkam, Akhirnya Marquez Ngaku Soal Penyebab Ngepur di MotoGP Thailand 2025

Namun kejadian mengerikan pada 2016 silam membuat FIM dan Dorna bersama Michelin, membuat aturan baru agar teknisi tidak memasang ban dengan tekanan terlalu rendah.

Motorcycle.com
Kejadian Loris Baz 2016 silam menjadi momentum aturan tekanan ban MotoGP

Saat itu pembalap tim Avintia, Loris Baz, mengalami crash mengerikan saat tes di Sepang gara-gara ban yang meledak.

Baz sedang melaju di kecepatan 290 km/jam, lalu bannya pecah dan kemudian diketahui gara-gara tekanan ban terlalu rendah.

Beberapa tahun setelah itu dibuat anjuran untuk menjaga batas aturan ban di angka yang aman, untuk menghindari kejadian serupa.

Sayangnya masih banyak tim yang nakal dan terus memakai ban bertekanan terlalu rendah dalam balapan, karena sifatnya hanya semacam anjuran.

Tiap teknisi tetap nekat untuk memasang ban dengan tekanan terlalu rendah sebelum balapan berlangsung.

Kemudian banyak protes dan saling tuduh ataupun kecurigaan muncul antartim, soal permasalahan tekanan ban yang rendah tersebut.

Maka dari itu pada 2023 aturan soal tekanan ban dibuat secara resmi dengan beberapa sanksi, kemudian sempat direvisi pada 2024 dengan sanksi lebih berat lagi.