Mudik Lebaran Jakarta Mulai Sepi, Hampir Sejuta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

M. Adam Samudra - Minggu, 7 April 2024 | 18:00 WIB

PT Jasa Marga mencatat sebanyak 807.510 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 s.d H-4 Lebaran 2024 (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - PT Jasa Marga mencatat sebanyak 807.510 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 hingga H-4 Lebaran 2024 atau pada Rabu sampai Sabtu, 3-6 April 2024.

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini meningkat sebesar 41,73% jika dibandingkan lalin normal (dari 569.735 kendaraan).

Jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023, total volume lalin ini lebih tinggi sebesar 12,97% (dari 714.794 kendaraan).

Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah, yaitu mayoritas sebanyak 462.710 kendaraan (57,30%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung).

Sementara 209.582 kendaraan (25,95%) menuju arah Barat (Merak), dan 135.218 kendaraan (16,75%) menuju arah Selatan (Puncak).

Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani menjelaskan, Jasa Marga mencatat tren peningkatan lalu lintas yang signifikan menuju arah timur (Trans Jawa) melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek ada periode H-7 s.d H-4.

"Hingga saat ini, kami mencatat volume lalu lintas tertinggi pada periode H-7 s.d H-5 Hari Raya Idulfitri 1445H terjadi pada H-4 (Minggu, 6 April 2024) sebesar 122.607 kendaraan, meningkat 321,69% dari lalin normal, atau naik 25,44% dibandingkan Lebaran 2023 pada periode yang sama," ujar Faiza, Minggu (7/4/2024).

Ia mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik melalui jalan tol untuk memastikan kesiapan perjalanan.

Baca Juga: Mereka yang Mudik dengan Kendaraan Bak Terbuka, Polisi Bakal Lakukan Ini

"Hindari perjalanan di waktu yang diprediksi menjadi puncak arus mudik dan arus balik serta hindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa," paparnya.