Satu Tahun Kepemilikan Motor, Berapa Biaya Servis yang Harus Dikeluarkan?

Naufal Shafly - Kamis, 28 September 2023 | 20:05 WIB

Ilustrasi Honda BeAT (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Servis berkala merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap pemilik motor, agar performa kendaraannya tetap terjaga.

Tapi, banyak pemilik motor yang masih bingung kapan harus melakukan perawatan rutin, serta berapa biaya yang kira-kira akan keluar.

Buat sobat yang masih bingung dan malas membaca buku manual, nih GridOto.com berikan panduan servis berkala pada satu tahun pertama.

Karena biaya servis tiap merek pastinya berbeda-beda, maka kita ambil contoh model yang paling banyak digunakan di Indonesia saat ini, yakni Honda BeAT.

Menurut Service Advisor (SA) AHASS Bes Motor Serpong, Muhammad Fikri, satu tahun pertama konsumen harus melakukan empat kali servis berkala.

Servis pertama dikerjakan saat odometer di angka 1.000 km atau dua bulan, tergantung mana yang lebih dulu tercapai.

Servis pertama ini penting dikerjakan, sebagai tahap pengecekan atau quality control (QC) akhir dari motor yang dijual ke konsumen.

"Servis pertama itu yang dilakukan adalah ganti oli, cek CVT, mesin, dan komponen-komponen lainnya. Ini tujuannya untuk mengecek apakah motornya ada kekurangan atau tidak. Tapi biasanya aman sih, enggak pernah ada yang bermasalah di 1.000 km pertama," ucap Fikri saat ditemui GridOto.com, Kamis (28/9/2023).

Pada saat servis pertama, konsumen akan mendapatkan gratis oli dan jasa, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun.

Baca Juga: Jangan Dipaksa Kalau Sudah Tipis, Harga Ban Honda BeAT Mulai Rp 180 Ribu

Berikutnya servis kedua dilakukan pada odometer 4.000 km atau empat bulan, tergantung mana yang tercapai lebih dulu.

Untuk servis kedua ini, pengerjaannya kurang lebih sama seperti servis pertama, yakni ganti oli serta pengecekan komponen-komponen.

"Tapi bedanya di servis kedua ini konsumen sudah enggak dapat oli gratis, hanya dapat gratis jasa," kata Fikri.

GridOto.com
Ilustrasi servis Honda BeAT


Itu berarti, pada servis kedua konsumen hanya perlu membayar sesuai harga oli motornya.

Ambil contoh pemilik Hoda BeAT lansiran terbaru, oli yang digunakan adalah SPX-2 kemasan 0,65 liter, dengan banderol Rp 58 ribu.

Selanjutnya Fikri menjelaskan, servis ketiga dilakukan pada odometer 8.000 km atau delapan bulan.

Pada servis ketiga, konsumen juga masih mendapatkan gratis biaya jasa.

"Pengecekannya kurang lebih sama kayak servis pertama dan kedua, tapi di servis ketiga ini sesuai standar Honda busi sudah harus ganti," ucap Fikri.

Selain itu, konsumen juga sudah harus mengganti oli gardan.

Baca Juga: Tak Cuma Servis Berkala, Inilah 7 Layanan Servis yang Dimiliki AHASS

"Penggantian busi untuk Honda BeAT harganya Rp 35 ribu, kalau oli gardan itu Rp 20 ribu. Jasanya masih free," katanya.

Jika ditotal, pada servis ketiga ini konsumen pemilik Honda BeAT harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 113 ribu dengan rincian Rp 58 ribu untuk oli mesin, Rp 35 ribu untuk busi, serta Rp 20 ribu buat oli gardan.

Terakhir, servis keempat dilakukan pada odometer 12.000 km atau sekitar 12 bulan.

Saat servis keempat, konsumen juga masih mendapatkan gratis biaya jasa.

"Pengecekannya banyak, ada kampas rem depan belakang, cek lampu rem, cek CVT, busi dan lain-lain," kata Fikri.

Ia menjelaskan, biasanya kampas rem diganti saat servis keempat karena saat odometer 10.000 km rata-rata sudah mulai aus.

"Harga kampas rem untuk BeAT Rp 85 ribu," ucapnya.

Itu berarti, saat servis keempat konsumen Honda BeAT harus membayar sekitar 143 ribu dengan rincian Rp 58 ribu untuk oli mesin, dan Rp 85 ribu buat kampas rem.

Jadi, kalau ditotal pemilik Honda BeAT harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 314 ribu di tahun pertama pembelian.

Baca Juga: Gratis! Ini Syarat Uji Emisi di AHASS Astra Motor Center Jakarta

Rinciannya Rp 58 ribu saat servis kedua, Rp 113 ribu pas servis ketiga, serta Rp 143 ribu ketika servis keempat.

Namun perlu diingat, estimasi biaya yang tertulis di atas bisa berbeda-beda tergantung model, wilayah dealer dan lain-lain.

Selain itu, estimasi harga di atas juga sifatnya tidak mengikat alias bisa naik atau turun sewaktu-waktu.