Kenalan dengan 4 Jenis Teknologi Mobil Listrik dari Toyota, Solusi Berkendara Praktis dan Ramah Lingkungan Dukung Netralitas Karbon

Yussy Maulia - Selasa, 1 Agustus 2023 | 12:25 WIB

Melalui Multipathways, Toyota menghadirkan beragam mobil listrik untuk dukung netralitas karbon. (Yussy Maulia - )

GridOto.com – Indonesia menjadi salah satu negara yang menyetujui komitmen untuk mengurangi emisi demi mencapai netralitas karbon pada 2060.

Sektor otomotif mendukung komitmen itu dengan mengembangkan berbagai kendaraan ramah lingkungan yang minim emisi gas buang, salah satunya kendaraan elektrifikasi.

Elektrifikasi kendaraan di Indonesia pun menunjukkan kemajuan pesat. Hal ini dibuktikan melalui keberadaan kendaraan listrik, terutama mobil, yang semakin banyak ditemukan di jalan raya atau kota-kota besar, serta peningkatan komposisi penjualannya di pasar otomotif nasional.

Salah satu pabrikan otomotif yang turut mengembangkan kendaraan listrik adalah Toyota. Produsen otomotif asal Jepang itu melakukan pendekatan Multiple Pathway melalui berbagai inovasi mobil listrik, mulai dari battery electric vehicle (BEV), plug-in electric hybrid vehicle (PHEV), hybrid electric vehicle (HEV), hingga fuel cell electric vehicle (FCEV).

Baca Juga: Layar Ekstra Dan Fitur Elektronik Bikin Toyota Fortuner Makin Berkelas

Adapun upaya Toyota menyajikan pilihan produk ramah lingkungan tersebut adalah untuk memberikan pilihan yang lengkap yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya beli masyarakat, serta kesiapan infrastruktur pendukung kelistrikan di setiap wilayah.

Hal ini sejalan dengan tujuan “Mobility for All” Toyota, dan memungkinkan setiap masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam perjalanan Indonesia mencapai nol emisi (Net Zero Emission) pada 2060.

Berikut empat teknologi yang telah dikembangkan pada mobil listrik Toyota.

  1. BEV

Sesuai dengan namanya, battery electric vehicle atau BEV adalah kendaraan yang menggunakan baterai sebagai sumber daya untuk menggerakkan mesin.

Mobil jenis ini menawarkan keunggulan pada dua hal, yaitu biaya pengisian daya yang relatif lebih rendah dan tidak menghasilkan emisi sama sekali dalam pengoperasiannya.