Waspada, Menhub Sebut Ada Sembilan Titik Wilayah Ekstrem Saat Mudik

M. Adam Samudra - Jumat, 7 April 2023 | 10:19 WIB

FGD Mudik aman berkesan yang diadakan kompas (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Pemerintah mematangkan sejumlah strategi mudik aman dan berkesan bagi masyarakat.

Diperkirakan 123,8 juta jiwa masyarakat Indonesia akan melakukan perjalanan mudik untuk menyambut Idul Fitri 1444 Hijriah.

Jumlah ini naik dibandingkan periode sama tahun 2022 yang sebanyak 85,5 juta orang.

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi saat ditemui usai menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) Mudik Aman Berkesan yang diselenggarakan oleh Kompas di Hotel Santika, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis malam (6/4/2023). 

"Jadi saya mengapresiasi Kompas memberikan kesempatan untuk FGD dengan satu tagline cukup menantang, Insya Allah kita bisa jalani dengan baik, karena ini adalah amanah dari pak Presiden. Mudik aman dan berkesan, kalau tahun lalu masih asik sekarang berkesan," kata Budi Karya Sumadi di Jakarta.

"Oleh karenanya kita mempersiapkan dengan baik dimulai dengan melakukan survei, perencanaan, diskusi, regulasi setelah itu dieksekusi," sambungnya.

Ia menjelaskan ada sembilan titik ekstrem yang akan alami lonjakan pemudik. 

Lonjakan ini pun diyakini akan membuat operasional tidak mudah.
 
Menurutnya, sembilan titik tersebut merupakan hasil identifikasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Dirjen Perhubungan Darat dan Korlantas Polri. 
 
Baca Juga: Pulang Kampung Jadi Lebih Tenang, Toyota Siapkan 11 Posko Mudik dan 297 Bengkel Siaga Lebaran 2023

Dari pemetaan tersebut, kata Budi, sembilan titik rawan kemacetan ekstrem berada di pulau Jawa dan luar Jawa.

"Nah, dari pemetaan kita saya menyebut ada 9 titik ekstrem. Pertama Cipali, Ciwangi,Batam, Samarinda, Madura, Sulsel, Papua, Maluku dan Soekarno Hatta. Nah dari pemetaan itu kita saring lagi mana yang paling berat itu kita konsentrasi," bebernya.

Kendati akan berfokus pada titik-titik ekstrem kemacetan tersebut, Budi menyebut jika hal itu bukan berarti tempat-tempat lain tidak dianggap penting dan luput dari pantauan Kemenhub.

Bahkan, Budi menyebut jika ia sudah menugaskan Dirjen Perhubungan Darat dan Laut untuk mendedikasikan kapal-kapal udara untuk Madura.
 
Sebab, ditahun sebelumnya sempat terjadi kekurangan armada kapal. 
 
"Nah itu Madura, tetapi dua ini lebih krusial, yaitu Soetta. Saya sampaikan berulang-ulang bahwasannya Cipali itu tetap yang pertama," sebut Budi.