Puncak Arus Mudik 2023 Sudah Diprediksi, Harus Waspada Kalau Mau Pulang Kampung Tanggal Segini

Naufal Nur Aziz Effendi - Senin, 20 Maret 2023 | 10:35 WIB

Penting disimak buat yang mau pulang kampung saat libur Lebaran tahun ini, berikut prediksi puncak arus mudik 2023 dari Kemenhub. (Naufal Nur Aziz Effendi - )

GridOto.com - Menjelang bulan Ramadan 1444 H, beberapa masyarakat sudah melakukan persiapan perjalanan mudik 2023.

Satu hal yang penting untuk diperhatikan saat mempersiapkan rencana perjalanan adalah mengetahui kapan puncak arus mudik 2023.

Buat yang sudah penasaran tentang kapan puncak arus mudik 2023, pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah membeberkan prediksinya.

Berdasarkan rilis di halaman Kementrian Perhubungan Indonesia yang diterima Senin (20/3/2023), peningkatan arus mudik sudah terjadi sejak H-3 atau Rabu 19 April 2023.

Lalu arus mudik tahun ini diprediksi akan mencapai puncaknya pada H-1 atau Jumat 21 April 2023.

Selain arus mudik, Kemenhub juga membeberkan data mengenail prediksi puncak arus balik Lebaran 2023.

Puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada H+2 atau Selasa 25 April 2023, dan masih cukup tinggi sampai H+3 atau Rabu 26 April 2023.

Berdasarkan perkiraan tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam menentukan waktu perjalanan mudkk.

"Pilih waktu mudik lebih awal, dan hindari waktu puncak arus mudik dan balik. Sehingga diharapkan, penyebaran pergerakan kendaraan lebih merata dan tidak terjadi suatu puncak lonjakan di satu hari tertentu yang sangat tinggi," ujar Menhub, Minggu (20/3/2023).

Baca Juga: Lonjakan Arus Mudik 2023 Diprediksi Terjadi di Empat Gerbang Tol Utama, Begini Persiapan Kemenhub 

Menhub juga menjelaskan, jumlah potensi pergerakan masyarakat di masa mudik 2023 mencapai 123,8 juta orang.

Dari angka tersebut, diperkirakan mobil pribadi menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik.

Pemudik yang menggunakan mobil pribadi tahun ini diprediksi jumlahnya mencapai 27,32 juta orang atau 22,7 persen dari total pergerakan.