Sering Dibuat Kecewa, Apakah Charles Leclerc Terlibat Pemecatan Mattia Binotto dari Team Principal Ferrari?

Fendi - Kamis, 1 Desember 2022 | 23:40 WIB

Charles Leclerc belum bisa jadi juara dunia F1 2022 menyusul sejumlah kesalahan dan masalah yang ada di tim Ferrari (Fendi - )


GridOto.com – Charles Leclerc sudah lama tidak kontak dengan Mattia Binotto. Apakah pembalap Monako ini terlibat dalam pemecatan bos tim Ferrari itu?

Charles Leclerc dan Ferrari gagal bersaing dalam perebutan gelar juara dunia F1 2022.

Setelah Ferrari resmi mengumumkan Mattia Binotto akan berpisah di akhir tahun ini pada hari Selasa (29/11/2022), Frederic Vasseur menjadi calon kuat penggantinya.

Pria berkebangsaan Prancis yang kini memimpin tim Alfa Romeo, memiliki kedekatan dengan Charles Leclerc yang memulai memulai debutnya di balap F1 pada 2018 di tim Alfa Romeo Sauber.

Lalu, apakah Charles Leclerc terlibat dalam pemecatan Mattia Binotto dari jabatannya sebagai team principal Ferrari?

Menurut jurnalis terkenal dan sangat dihormati di Italia, Leo Turrini, pemecatan Mattia Binotto tidaklah mengejutkan.

Ia tahu bahwa hubungan antara bos tim dan presiden pabrikan mobil Ferrari,  John Elkann, tidak berjalan dengan baik.

"Mattia dan John Elkann seperti air dan minyak, secara kimiawi tidak cocok. Jika kepercayaan ketua pada manajer tidak ada lagi, masuk akal jika keputusan ini diambil," kata Turrini, dikutip GridOto.com dari gpblog.com.

Ia berpendapat, tidak mengherankan jika Ferrari membuat pilihan ini.

Baca Juga: Ini Daftar Kesalahan Tim Ferrari di F1 2022 yang Membuat Gagal Juara Dunia dan Mattia Binotto Keluar

Turrini juga membahas rumor bahwa Charles Leclerc dan manajemennya berkontribusi pada pemecatan bos tim Ferrari itu.

Karena terungkap bahwa Leclerc dan Binotto telah putus kontak selama berbulan-bulan.

"Dengan segala kekuatan dan kelemahannya, Binotto hanyalah kambing hitam yang sempurna. Tidak ada alasan," sebutnya.

Ia tidak berpikir Leclerc tidak punya kuasa yang membuatnya terlibat dalam pemecatan Binotto dari tim.

"Kita tidak boleh lupa bahwa Leclerc, idola saya, hanya memenangkan lima GP. Bukan Alonso yang memiliki dua gelar atau Schumacher yang juga tiba di Ferrari sebagai juara dunia dua kali. Justru manajemen Ferrari yang benar-benar tidak memadai yang menjadi kisah dari brand tersebut,” pungkas Turrini.