GridOto.com – Setelah Max Verstappen menyentuh garis finish menjadi juara F1 Jepang 2022, membuat kebingungan karena pembalap tim Red Bull ini ditetapkan sebagai juara dunia F1 2022.
Karena untuk mengunci gelar juara dunia F1 2022, Max Verstappen yang juara F1 Jepang 2022 harus memiliki kelebihan 112 poin dari pembalap terdekatnya.
Terjadi kebingungan, karena Max Verstappen yang juara F1 Jepang 2022, belum diketahui dapat berapa poin dari balapan yang tidak berlangsung penuh.
Ternyata pembalap mendapatkan poin penuh, pada balapan yang sempat dihentikan karena cuaca buruk dan dimulai kembali dengan dihitung mundur dalam waktu 40 menit.
Balapan hanya berlangsung selama 28 lap dari 53 putaran yang dijadwalkan.
Ini membuat Max Verstappen unggul 113 poin dari Sergio Perez yang finish kedua, poinnya tidak akan terkejar di sisa empat balapan.
“Ketika saya melewati garis (finish), saya tidak percaya bahwa kami akan memenangkan gelar,” kata Max Verstappen tentang kemenangannya yang bersamaan dengan gelar juara dunia F1-nya yang kedua.
“Saya juga tidak tahu apakah kami akan mendapatkan poin penuh atau tidak, tetapi bagaimanapun, ini hari yang hebat, hari yang luar biasa,” lanjutnya, dikutip GridOto.com dari speedcafe.com.
“Kami memiliki banyak momen yang sangat spesial, tentu saja, tetapi juga sangat penting untuk melihat kembali apa yang telah dicapai seluruh tim dan sesuatu yang, saya pikir, cukup spesial dan benar-benar tidak terjadi berulang kali,” ujarnya.
Baca Juga: Daftar Klasemen Pembalap - Max Verstappen Juara F1 Jepang 2022 dan Resmi Jadi Juara Dunia F1 2022
“Itulah mengapa saya pikir Anda benar-benar harus menikmati momen ini dan sangat menghargai, Anda tahu, seluruh tim di sekitar Anda,” sebut pembalap Belanda berusia 25 tahun ini.
“Semua orang bekerja sangat keras menuju tujuan yang sama. Dan, ya, saya cukup yakin bahwa akan sangat sulit untuk mencoba dan mereplikasi musim seperti ini,” ucap anak mantan pembalap F1 Jos Verstappen.
“Saat ini memang terasa sempurna,” lanjutnya mengenai gelar juara dunia F1 2022 yang diamankannya di Suzuka, sirkuit milik Honda yang kini menjadi pemasok mesin tidak resmi tim Red Bull.
“Bukan hanya karena kami balapan dengan Honda, kami telah bekerja sama dengan mereka selama beberapa tahun, dan dengan semua penggemar Jepang di sini,” ucapnya.
Apalagi Max Verstappen memulai debutnya di Formula 1 di sirkuit Suzuka, ketika menjadi test driver tim Toro Rosso (kini AlphaTauri) dengan mengikuti sesi latihan bebas pertama (FP1) pada F1 Jepang 2014, menggantikan Jean-Eric Vergne.
Kemudian saat jadi pembalap tim Red Bull, tim menjalin kerja sama dengan Honda tahun 2019, sebelumnya Honda mengalami masa sulit bersama tim McLaren.
“Itu juga tempat kami berasal bersama karena saya pikir semua orang, atau kebanyakan orang, mengatakan kepada kami bahwa kami gila ketika kami mulai bekerja dengan mereka pada hari itu – 'Apakah itu akan berhasil,' Anda tahu, karena mereka memiliki masa sulit saat itu,” ungkap Verstappen.
“Tetapi Anda lihat (mereka) tidak pernah menyerah dan dedikasi penuh untuk membuatnya berhasil, dan itulah yang terjadi,” bilang pembalap kelahiran Belgia ini.
“Sudah tahun lalu kami sangat kompetitif, tetapi tahun ini bahkan lebih baik, dan itulah mengapa saya sangat bangga dengan seluruh tim,” bilang Max Verstappen merefleksikan dirinya menjadi juara dunia F1 untuk kedua kalinya.
“Saya juga sangat bangga dengan semua orang di Honda untuk mentalitas itu, karena sulit ketika Anda memiliki banyak kritik pada Anda dan ada banyak tekanan karena orang banyak menuntut, dan Anda harus tampil untuk menunjukkan hasil,” katanya lagi, memuji Honda.
“Mereka tetap tenang dan mereka tahu apa yang harus mereka lakukan, pada akhirnya, dan lihat di mana kita sekarang,” sebut Max Verstappen.