Meski Lebih Mahal, SPBU Vivo Masih Jadi Pilihan Sejumlah Pengendara, Ternyata Ini Alasannya

Ruditya Yogi Wardana - Senin, 26 September 2022 | 19:52 WIB

Sejumlah pengendara terpantau memilih mengantre di SPBU Vivo ketimbang Pertamina. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Naiknya harga Pertalite justru membuat sejumlah pengendara memilih beralih menggunakan BBM yang tersedia di SPBU Vivo.

Padahal BBM di SPBU Vivo yang paling murah merupakan Revvo 89 dengan banderol Rp 10.900 per liter, yang mana harganya lebih mahal Rp 900 dari Pertalite.

Lantas apa sih yang menjadi alasan sejumlah pengendara memilih beralih membeli BBM di SPBU Vivo dan SPBU swasta lain ketimbang Petamina?

Salah satu pengendara bernama Indra (27) menyebutkan kalau antrean di SPBU Vivo lebih cepat dan manusiawi.

Dua alasan tadi yang akhirnya memilih beralih membeli BBM di SPBU Vivo ketimbang di SPBU Pertamina.

"Harganya memang lebih mahal, tapi antreannya lebih manusiawi," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/09/2022).

Ia mengaku sudah beralih membeli BBM di SPBU Vivo sejak Pertalite dan Pertamax mengalami kenaikan harga.

Pilihannya untuk beralih ke SPBU swasta ini juga semakin tak terelakkan setelah melihat antrean pengisian Pertalite di SPBU Pertamina yang sangat panjang.

"Dulu mah cepat dan sering sepi pengisian Pertalite, sekarang mau pagi sampai malam antreannya panjang," kata Indra.

Baca Juga: Baca Juga: Update Harga BBM Vivo Per 5 September 2022, Revvo 89 Resmi Naik, Jenis Lainnya Bagaimana?

Menurutnya antrean panjang di pompa pengisian Pertalite terjadi lantaran banyak pengendara yang biasanya membeli Pertamax, beralih ke Pertalite.

Anggapan ini juga diamini oleh pengendara motor lainnya bernama Yayan (32) yang mengeluhkan terjadinya antrean panjang di SPBU Pertamina saat harga Pertalite dan Pertamax naik.

"Ini ramainya pas malam hari sama pagi hari, antreannya panjang," ucapnya.

Secara terpisah, Eko Kristiawan selaku Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat menyebutkan antrean Pertalite yang terjadi di sejumlah SPBU sekarang masih dikatakan wajar.

"Pemantauan kami antrean pembelian masih normal dan produknya tersedia semua," paparnya.

Ia juga tak mendapati adanya peningkatan permintaan Pertalite yang signifikan setelah terjadi kenaikan harga.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Harganya Memang Lebih Mahal Rp 1.000, tapi Antreannya Lebih Manusiawi.