Perwakilan F1 Cek Sirkuit Mandalika dan Temui Gubernur NTB, Akankah Indonesia Jadi Tuan Rumah F1?

Gayuh Satriyo Wibowo - Kamis, 24 Februari 2022 | 08:35 WIB

Ilustrasi balapan F1 (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Santer kabar Pertamina Mandalika International Street Circuit alias Sirkuit Mandalika berpeluang menjadi tuan rumah F1.

Terlebih baru-baru ini perwakilan Formula 1 (F1) datang ke Nusa Tenggara Barat (NTB).

Melansir Tribunlombok.com, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyambut kedatangan tersebut.

"Komunikasi bagus, mereka senang dengan Sirkuit Mandalika dan cocok untuk F1," kata pria yang akrab disapa Bang Zul, Kamis (17/2/2022).

Instagram.com/Zulkieflimansyah
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah (tengah) bertemu perwakilan dari F1, Gerwin Beran (kanan)

Perwakilan dari pihak F1 tersebut adalah Gerwin Beran.

Ia mengungkapkan, pembahasan mereka terkait kemungkinan Sikuit Mandalika sebagai tuan rumah gelaran F1.

Beberapa masukan diterima Bang Zul.

Salah satunya perlu penambahan jumlah hotel berbintang di daerah NTB.

Lantas apakah F1 akan menjadi salah satu event internasional yang dilangsungkan di Sirkuit Mandalika?

Baca Juga: Patung Jokowi Naik Kawasaki W175 Custom Sudah Sampai di Lombok, Segera Dipasang di Sirkuit Mandalika

Wacana membawa ajang balap mobil F1 ke Mandalika sebenarnya tidak masuk dalam rencana awal.

Demikian isampaikan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer pada awal 2019.

"Jadi, F1 itu standar FIA. Kalau di kita dari awal (pembangunan Sirkuit Mandalika) arahnya ke motor. Karena fakta bahwa Indonesia adalah negara dengan pemotor yang banyak sekali jumlahnya," kata pria yang akrab disapa Berry itu di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin 25 Februari 2019.

Berbeda dengan MotoGP, Indonesia belum pernah sama sekali menghelat F1.

Ajang balap jet darat itu bahkan bisa dibilang kurang populer bagi sebagian besar masyarakat yang lebih akrab dengan balap motor ketimbang balap mobil.

"Jadi, kita memang melihat ini (MotoGP) lebih cocok dengan masyarakat Indonesia dan juga terbukti fanbasenya lebih banyak MotoGP ketimbang F1. Apalagi F1 lagi transisi," ujar Abdulbar saat itu.

Faktor lain yang cukup berat tentu tak jauh dari pembiayaan.

Dikutip Reuters dari Racefans.net, nilai kontrak alias commitment fee F1 bersifat rahasia.

Namun, angkanya disebut-sebut mencapai 30,6 juta dolar AS (Rp 430 miliaruntuk di Eropa dan 40 juta dolar AS atau kira-kira Rp 574 miliar untuk luar Eropa. (Kurs 1 dollar AS = Rp 14.349,00 per 24 Februari 2022)

Baca Juga: Hasil Tes F1 Barcelona Hari Pertama – George Russell Kalahkan Lewis Hamilton, Lando Norris Tercepat

Ada beberapa kota di luar Eropa yang membayar lebih mahal, misalnya Baku di Azerbaijan yang harus mengeluarkan commitment fee hingga 60 juta dolar AS (Rp 861 miliar).

Commitment fee belum termasuk biaya untuk penyelenggaraan. Bila ditambah dengan biaya penyelengaraan tentunya akan berbeda-beda di tiap negara.

Sebagai negara yang bertetangga dan masih satu kawasan dengan Singapura, mungkin tak ada salahnya kita mengintip banyaknya uang yang digelontorkan Negeri Singa itu setiap pementasan F1 di sana.

Singapura mulai menghelat F1 sejak 2008. Balapan rutin digelar setiap tahun hingga 2019 sebelum datangnya pandemi.

Dikutip dari Straitstimes.com, biaya penyelenggaraan F1 di Singapura setiap tahunnya mencapai 135 juta dolar AS atau Rp 1,9 triliun.

Angka tersebut hampir mencapai setengah dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTB.

APBD NTB 2022 yang disahkan pada Desember 2021 nilainya Rp 5,39 triliun.

Waduh, kira-kira Indonesia bisa jadi tuan rumah F1 enggak ya sob?

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul "Biaya Hampir Separuh dari APBD NTB Jika Formula 1 Berlangsung di Sirkuit Mandalika"