KNKT Sebut TransJakarta Tidak Cocok Pakai Rem ABS, Teknologi Ini Loh yang Lebih Pas untuk Kurangi Kecelakaan

Harun Rasyid - Kamis, 23 Desember 2021 | 17:07 WIB

Armada bus TransJakarta (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Kecelakaan TransJakarta yang kerap terjadi belakangan ini, membuat publik mempertanyakan fitur keselamatan di salah satu transportasi massal di Jakarta tersebut.

Namun menurut Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahyono, fitur keselamatan di TransJakarta perlu dilihat seberapa besar dahulu manfaat penggunaannya.

"Contoh fiturnya misal rem ABS (Anti-lock Braking System) yang bagus dalam keselamatan karena dapat membuat roda mudah dikendalikan dan tidak selip di jalan ketika terjadi pengereman. Namun rem ABS tidak perlu ada di TransJakarta karena banyak hal," ujarnya saat konferensi pers gabungan TransJakarta, Rabu (22/12/2021).

Sebab menurut Soerjanto, penggunaan rem ABS di TransJakarta tidak efektif karena ia sudah memiliki lajur khusus.

"Kalau TransJakarta pakai rem ABS, mau dikendalikan kemana busnya. Lalu laju kecepatan TransJakarta juga sudah dibatasi yaitu 50 kilometer per jam," katanya.

"Selain itu dari sisi pengeluaran akan cukup tinggi, karena pengadaan rem ABS di bus ini bisa selisih Rp 100 juta dari rem konvensional. Artinya kami perlu melihat dulu manfaat, kecocokan, dan dampak teknologi keselamatan ini," lanjut Soerjanto.

Harun/GridOto.com
Tampilan fitur ADAS di panel indikator Wuling Almaz RS


Namun ia menilai, peningkatan teknologi transportasi massal tetap perlu terjadi sebab KNKT sedang menguji coba teknologi Smart Moda Transportasi (SmartMT) bersama Pertamina Patra Niaga.

"SmartMT ini mirip dengan ADAS (Advanced Driver-Assistant System). SmartMT ini akan memberi peringatan ketika sopir main handphone saat mengemudi, merokok, hingga mengingatkan sopir ketika sudah kelelahan dan menganjurkan untuk istirahat," ungkap Soerjanto.

Baca Juga: TransJakarta Berbenah, KNKT Usul Bentuk Divisi Baru Untuk Minimalisir Kecelakaan