PLTU Berbasis Batu Bara Masih Beroperasi, Penggunaan Kendaraan Listrik Disebut Masih Sumbang Emisi, Begini Tanggapan PLN

Harun Rasyid - Sabtu, 27 November 2021 | 20:30 WIB

Ilustrasi SPKLU milik PLN (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Elektrifikasi kendaraan yang ditargetkan mencapai 20 persen pada 2025 mendatang, dicanangkan pemerintah demi meminimalisi emisi gas rumah kaca sehingga bisa mengurangi jejak karbon dan menghemat lapisan ozon di Indonesia.

Namun sumber energi dari kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), salah satunya masih dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara yang tidak ramah lingkungan.

Lantas, apakah penggunaan kendaraan listrik masih kurang ramah lingkungan jika sumber energi dari batu bara masih tetap diproduksi?

Executive Vice President Pemasaran dan Pengembangan Produk PT PLN (Persero), Hikmat Drajat, tak menampik jika energi listrik yang dihasilkan di dalam negeri masih didominasi PLTU sebesar 60 persen.

"Ini karena pembangunan pembangkit listrik tidak bisa sebentar atau butuh waktu paling tidak dua sampai tiga tahun. Sedangkan dari waktu tersebut, pembangkit listrik yang dibangun kebanyakan PLTU," ujar Hikmat dalam sebuah seminar di ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021, Kamis (25/11/2021) lalu.

Sebagai langkah untuk mengurangi emisi, PLN hingga kini sudah mendirikan pembangkit listrik dengan energi lain yang terbarukan dan lebih ramah lingkungan.

"Kami sudah membangun pembangkit energi terbarukan, salah satunya PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang bersumber dari gunung," kata Hikmat.

Sementara menurutnya, pembangunan PLTU di Indonesia sudah dihentikan oleh pemerintah.

Baca Juga: Kemenperin Berharap Emisi Gas Buang Turun 1,4 Juta Ton pada 2030

Baca Juga: PLN Siap Layani Kebutuhan Lima Juta Kendaraan Listrik di Indonesia Lewat 250 SPKLU, Diskon Besar Hingga Layanan Digital

"PLTU sudah disetop pembangunannya, itu solusi dalam rencana jangka panjang dan untuk menciptakan pembangkit dengan energi terbarukan," jelas Hikmat.

"Hal ini demi mencapai target netral karbon di Indonesia pada 2060 mendatang," lanjutnya.

Kompas.com
Ilustrasi PLTU sebagai salah satu penghasil sumber energi kendaraan listrik


Hikmat menyatakan, pembangkit energi ramah lingkungan akan terus ditambah seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan listrik di Tanah Air.

"Selain PLTP, energi ramah lingkungan lain juga ada seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Ini sudah dibangun dan akan diperbanyak karena PLN juga memiliki roadmap zero emission," tutupnya.