Pembiayaan Motor Baru di WOM Finance Meningkat, Catat Laba Bersih Rp 76 Miliar

Wisnu Andebar - Rabu, 3 November 2021 | 20:30 WIB

WOM Finance (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 3 triliun sepanjang Januari hingga September 2021.

Perolehan itu meningkat 69 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,8 triliun.

Sejalan dengan hal itu, laba bersih selama sembilan bulan pertama 2021 meningkat 34 persen menjadi Rp 76 miliar.

Periode yang sama tahun sebelumnya hanya mampu mencapai Rp 56 miliar.

Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto mengatakan, pencapaian kinerja positif ini tak lepas dari strategi, inovasi, dan inisiatif perbaikan kinerja di tengah pandemi Covid 19.

"Mulai realisasi proses digitalisasi akuisisi dan channel payment, penerapan Work by Virtual dalam rapat, training, sosialisasi, dan aktivitas operasional bagi karyawan," kata Djaja dalam keterangan resminya, Rabu (3/11/2021).

Tidak hanya itu, perusahaan yang melayani pembiayaan motor Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki ini juga menjalankan sentralisasi proses operasional dan kredit, serta optimalisasi produktivitas dan efektivitas tenaga marketing dan penagihan.

"Untuk pengembangan produk, pada Agustus 2021 lalu kami meluncurkan produk baru pembiayaan logam mulia bernama MasKu," imbuhnya.

Baca Juga: Beri Apresiasi ke Pelanggan, WOM Finance Umbar Hadiah Logam Mulia Hingga Toyota Avanza

Baca Juga: Perkuat Modal, WOM Finance Targetkan Obligasi Berkelanjutan IV Hingga Rp 5 Triliun Buat Pembiayaan Motor Tahun Ini

Sementara itu Zacharia Susantadiredja, Direktur WOM Finance mengungkapkan, peningkatan laba bersih juga didorong penyaluran pembiayaan yang sehat dan konsistensi atas efisiensi biaya dana dan operasional.

"Total ekuitas mengalami peningkatan 8 persen menjadi Rp 1,3 triliun, Return on Asset (ROA) 2.7 persen dan Return on Equity (ROE) 8,1 persen, meningkat masing-masing dari sebelumnya 1,5 persen dan 6,1 persen pada periode yang sama tahun lalu," sebut Zacharia.

"Sedangkan Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,9 persen, turun 1,9 persen dibandingkan September 2020," sambungnya.

Djaja menambahkan, kinerja keseluruhan yang terus membaik ini tidak lain adalah kerja keras seluruh manajemen dan karyawan.

"Dengan keberhasilan ini, kami siap melakukan ekspansi yang lebih luas untuk mencapai pertumbuhan yang solid demi kepuasaan konsumen dan mitra kami," tutup Djaja.