Solar Bersubsidi Disebut Makin Langka di Jalur Pantura Semarang Sampai Probolinggo, Aptrindo Minta Jangan Ada Penimbunan

Ditta Aditya Pratama - Selasa, 19 Oktober 2021 | 21:35 WIB

Bahan bakar biosolar (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina jenis Biosolar makin terasa bagi para sopir truk dan bus yang melintasi Jalur Pantura.

Kabar terbaru mengenai kelangkaan solar bersubsidi telah merambah hingga Tol Trans Jawa dari Semarang sampai Probolinggo. Fenomena ini terekam dalam unggahan video dan viral di media sosial.

Akibat kelangkaan solar bersubsidi ini, berdampak pada terjadinya antrean panjang truk-truk yang membutuhkan bahan bakar, sehingga arus distribusi logistik di berbagai daerah mulai terhambat.

Apalagi kasus yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera menyebabkan antrean hingga berhari-hari lamanya.

Vice President Corporate Communication PertaminaFajriyah Usman mengatakan, hal ini disebabkan meningkatnya permintaan BBM jenis tersebut.

"Antrean yang sempat terjadi di beberapa SPBU ini memang dikarenakan terjadinya lonjakan demand yang signifikan," ucap Fajriyah yang dikutip GridOto.com dari Tribunnews.

Fajriyah menuturkan, untuk info terbarunya di Sumatera Utara, antrean produk biosolar sudah berangsur baik dan normal.

"Sekarang Alhamdulillah kalau dilihat secara riil di lapangan, antrean sudah mencair dan antrean sudah bersifat normal," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik DPD Aptrindo Jateng & DIY, Agus Pratiknyo mengatakan untuk truk-truk antar kota antar propinsi (AKAP) kelangkaan biosolar seperti tentu saja sangat menyulitkan, karena terpaksa harus sering-sering mengantre dan membuang waktu dalam perjalanannya.

Agus pun mengusulkan agar Pertamina memperketat pengawasan di seluruh SPBU yang dikelola agar tidak terjadi lagi praktik penimbunan BBM bersubsidi.

Baca Juga: Siapa Bilang Truk Tangki Pertamina Cuma Angkut Satu Jenis BBM, Nyatanya Bisa Bawa Lebih

Diharapkan pemerintah juga merilis peraturan mengenai konsumsi BBM subsidi yang hanya boleh digunakan untuk kendaraan pelat kuning.

"Sebenarnya sudah lama dilakukan pendataan penjualan Biosolar oleh petugas di semua SPBU, namun sampai saat ini kami tidak tahu untuk apa sebenarnya pendataan itu," kata Agus.

"Kalau untuk pengendalian suplai BBM bersubsidi, kan mestinya sudah bisa dikalkulasikan dengan pendataan itu. Kami berharap pemerintah mau serius memikirkan soal kelangkaan biosolar yang sering terjadi ini," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Solar Langka di Jalur Semarang hingga Proboilinggo, Pertamina jadi Sorotan