Pertamina Sudah 63 Tahun, Yuk Intip 'Bensin' Apa Saja yang Pernah Dijual Hingga Saat Ini

Gayuh Satriyo Wibowo - Sabtu, 12 Desember 2020 | 17:04 WIB

Ilustrasi jenis bensin yang dijual Pertamina (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - PT Pertamina (Persero) rayakan ulang tahun ke-63 yang jatuh pada hari ini, Kamis (10/12/2020).

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang awalnya bernama PT Perusahaan Minyak Nasional (Permina) ini memiliki kontribusi besar dalam bidang otomotif.

Tentunya sebagai penyedia bahan bakar kendaraan bermotor terbesar di Indonesia dengan ribuan SPBU yang tersebar di berbagai daerah.

Salah satu produk yang ditawarkan adalah gasoline atau petrol, biasa juga disebut juga 'bensin'.

Baca Juga: Ada Pilkada Serentak, Begini Kesiapan Distribusi BBM Pertamina di Wilayah Ini Sampai Libur Akhir Tahun 2020

Yuk intip jenis bensin yang pernah ditawarkan Pertamina.

Oh iya list ini untuk kendaraan mesin bensin saja ya, jadi bahan bakar diesel dan buat pesawat terbang enggak dicantumkan, hehehe...

1. Premium

Premium saat ini menjadi produk bensin dengan angka oktan paling rendah yakni 88.

Bensin ini diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88.

Punya angka oktan rendah, Premium dapat digunakan pada kendaraan dengan kompresi rendah kisaran 9:1.

Baca Juga: Boleh Nih! Di Jakarta Utara Sampah Bisa Ditukar Dengan Oli Motor ? Ini Caranya

2. Pertalite

Pertalite merupakan bensin dengan oktan 90, di atas Premium.

Jenis bahan bakar ini lebih baik digunakan untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.

Bisa dibilang lebih cocok untuk mayoritas kendaraan bermotor di Tanah Air dibanding Premium.

Dengan tambahan zat aditif untuk mencegah korosi, Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas.

Baca Juga: Dorong Perubahan Lingkungan Lewat Program Langit Biru, Kenapa Pertamina Ogah Beri Diskon Harga Pertamax? Ini Jawabannya

3. Pertamax

Kemudian ada Pertamax merupakan bensin dengan angka oktan minimal 92 berstandar internasional.

Pertamax sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI).

Dengan ecosave technology, Pertamax mampu membersihkan bagian dalam mesin (detergency).

Bensin jenis ini juga dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin (corrotion inhibitor), serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna (demulsifier).

Baca Juga: Bertepatan Libur Panjang, Pertamina Catat Ada Peningkatan Konsumsi Harian Pertamax Turbo dan Bio Solar di Tiga Wilayah Ini

4. Pertamax Turbo

Bensin yang satu ini hasil kerjasama Pertamina dengan Lamborghini untuk memenuhi persyaratan mesin berteknologi tinggi.

Kelasnya berada di atas Pertamax dengan tingkat oktan 98 dan dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF).

Sebagai bensin kelas atas, Pertamax Turbo memiliki beberapa kelebihan.

Sebut saja meningkatkan akselerasi, kecepatan maksimal, hingga tenaga karena hasil pemakaran yang lebih sempurna.

Baca Juga: Pertamina Dorong Konsumen Pakai BBM Berkualitas, Apa Pengaruhnya ke Kendaraan?

5. Pertamax Racing

Sobat mungkin asing dengan Pertamax Racing karena tidak dijual secara umum.

Bensin yang satu ini bukan untuk kendaraan yang melaju di jalan raya karena khusus untuk kendaraan balap atau mesin dengan kompresi lebih tinggi dari 13:1.

Kadar oktan yang sudah diakui federasi balap internasional ini diklaim lebih dari 100.

Hal tersebut menjadikan mesin lebih responsive, lebih stabil, dan memiliki daya tahan yang tinggi.

Baca Juga: Jadi Kado Ulang Tahun Ke-63, Pertamina Akhirnya Punya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum, Sudah Resmi Beroperasi!

6. Super dan Super TT

Pada 1980-an, Pertamina pernah merilis bensin dengan nama Super.

Super hadir dengan nilai oktan 95, bisa dibilang setara dengan Pertamax Plus.

Lalu pada 1990-an berubah menjadi Super TT (Tanpa Timbal) dengan kandungan oktan meningkat menjadi 98.

Lahirnya Super TT mengikuti perjanjian internasional yang mewajibkan bensin tanpa timbal, sesuai dengan namanya.

Baca Juga: Daftar Harga Busi Iridium Dan Busi Biasa Untuk Mobil Toyota

7. Premix

Pertamina pernah menghadirkan produk dengan nama Premix yang mana singkatan dari Premium Mixture pada awal 1990-an.

Premix hadir dengan tambahan zat Methyl Tertier Buthyl Ether (MTBE).

Awalnya sih Premix memiliki angka oktan minimal 92 layaknya Pertamax.

Lalu pada 1994, nilai oktannya naik menjadi 94 setelah disahkan oleh Dirjen Migas.

Baca Juga: Mudah Banget! Begini Caranya Membedakan SPBU Milik Pertamina dengan Swasta, Cukup Perhatikan Kode Angka Ini

8. BB2L

Mungkin tak banyak yang tahu Pertamina pernah menawarkan bensin dengan nama BB2L dengan nilai oktan 80-85.

BB2L sendiri merupakan singkatan dari Bensin Biru 2 Langkah.

Sesuai dengan namanya, bensin ini diperuntukkan kendaraan 2-tak.

Bensin jenis ini mengandung timbal 0,013 gram/liter.

Baca Juga: Sudah 63 Tahun Berdiri, Ini Perubahan Logo Pertamina dari Masa ke Masa

9. BioPremium

Pertamina juga pernah menjual produk yang diberi nama BioPremium dan diluncurkan pada 2006.

Pada dasarnya sih sama saja dengan Premium, namun ditambah dengan bio ethanol dengan perbandingan 98:2

BioPremium dibuat berdasarkan standar yang dicantumkan dalam Dirjen Migas No. 3674 K/24/DJM/2006.

Namun sayang, BioPremium dihapus pada 2010 karena kesulitan suplai Ethanol Unhydrous sebagai campuran.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Makna Logo Pertamina, Sudah Digunakan Sejak 2005

10. BioPertamax

Lalu Pertamina juga pernah menjual bensin bernama BioPertamax.

Mirip dengan BioPremium, bensin yang satu ini campuran dari Pertamax dengan ethanol sebanyak 5 persen.

BioPertamax ini muncul pada Desember 2006 setelah peluncuran BioPremium dan BioDiesel.

Nasibnya pun sama dengan BioPremium, harus dihilangkan karena kesulitan mendapat suplai bahan campuran.

Baca Juga: Ada Pilkada Serentak, Begini Kesiapan Distribusi BBM Pertamina di Wilayah Ini Sampai Libur Akhir Tahun 2020

11. Pertamax Plus

Pertamax Plus hadir sebagai bahan bakar non-subsisi dengan angka oktan 95.

Kelasnya berada di atas Pertamax dan dibuat sesuai standar International Worldwide Fuel Charter (IWWFC) dan emisi Euro II.

Bensin ini cocok untuk kendaraan dengan mesin injeksi hingga yang sudah menggunakan turbocharger dan yang memiliki rasio kompresi sekitar 10:1 hingga 11:1.

Namun pada 2016, Pertamax Plus distop dan digantikan Pertamax Turbo.