Meski Pendapatan Turun 14,1 Persen, Jasa Marga Masih Bisa Bukukan Laba Bersih Hingga Ratusan Miliar di Kuartal III 2020

Muhammad Ermiel Zulfikar - Selasa, 24 November 2020 | 19:20 WIB

Ilustrasi. Jalan Tol (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah imbas pandemi Covid-19, turut memberikan dampak terhadap menurunya volume lalu lintas harian maupun pendapatan jalan tol hingga kuartal III 2020.

M. Agus Setiawan, selaku Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) mengatakan, pendapatan tol Perseroan turun sebesar 14,1 persen atau menjadi Rp 6,8 triliun jika dibandingkan kuartal III 2019 lalu.

Namun, hasil ini lebih baik apabila dibandingkan dengan Kuartal II 2020, yang mana pendapatan tol turun sebesar 17,5 persen dari pencapaian di periode yang sama tahun lalu.

"Seiring dengan hal tersebut, EBITDA Perseroan pada kuartal III 2020 ini tercatat sebesar Rp 4,2 triliun, turun 17 persen dibandingkan kuartal III Tahun 2019," ujar Agus dalam siaran resmi Jasa Marga, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga: Jasa Marga Klaim Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Pecahkan Kemacetan

Agus menjelaskan, hal itu tidak lantas membuat pendapatan tol Jasa Marga merosot tajam hingga mencatatkan kinerja negatif.

Pencapaian kinerja positif dapat dilihat dari kemampuan Perseroan untuk tetap mencatatkan laba bersih pada kuartal III 2020, yakni sebesar Rp 157,6 miliar.

"Jasa Marga tetap konsisten menjaga kinerja usaha pada kuartal III 2020 di tengah pandemi Covid-19, yang turut berdampak terhadap bisnis Perseroan dan juga peningkatan beban bunga seiring dengan pengoperasian jalan tol baru," tutur Agus lagi.

Selain itu, keberhasilan Jasa Marga untuk menjaga kinerja positif terlihat pada Total Aset Perseroan yang mencapai Rp 103,5 triliun.

Baca Juga: Kata Pengusaha Truk soal Penyesuaian Tarif Tol Jakarta Cikampek, Batalkan! 

Tumbuh 3,8 persen dibandingkan kuartal III 2019 lalu, seiring dengan peningkatan progres penyelesaian jalan tol baru milik Perseroan.

"Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga kinerja perusahaan agar tetap positif di tengah pandemi Covid-19 dengan melakukan upaya efisiensi di beberapa bagian. Seperti pada Beban Usaha dan Pengendalian Capex Perseroan, baik Capex Operasional maupun Pengembangan Usaha," papar Agus.

Agus mengungkapkan, adanya pelonggaran PSBB kedua pada akhir September 2020 juga membuat realisasi pendapatan tol Perseroan mengalami peningkatan, yang mana terjadi penurunan sekitar 20 persen di awal implementasi kebijakan tersebut.

"Pada minggu kedua November 2020 turun sekitar 4,5 persen jika dibandingkan dengan pendapatan tol normal sebelum kebijakan WFH dan PSBB diberlakukan,"pungkasnya.