Mobil Ini Dites 200 Km Gunakan 100% Bahan Nabati, Bagaimana Hasilnya? Ini Kata Pertamina

M. Adam Samudra - Sabtu, 18 Juli 2020 | 08:57 WIB

Penggunaan D-100 oleh PT Pertamina (Persero) (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Sebagai bahan bakar pertama di Indonesia yang terbuat dari 100% bahan nabati, D-100 bukan lagi sebatas angan-angan.

Dari hasil tes, penggunaan D-100 diklaim memiliki cetane number 79 dan menurunkan kepekatan asap yang dibuang.

Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif menjelaskan, bahan bakar yang digunakan dalam uji performa tersebut adalah campuran D-100 sebanyak 20%, Dexlite sebanyak 50% dan FAME sebanyak 30%.

“Menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka Cetane Number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan FAME yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini,” ujarnya.

Baca Juga: Makin Gencar Dengan Layanan Pertashop, Pertamina Memiliki 68 Outlet di Jateng-DIY

"Demikian juga hasil uji emisi kendaraan menunjukkan Opacity (kepekatan asap gas buang) turun menjadi 1,7% dari sebelumnya 2,6% saat tidak dicampur dengan D-100,” sambungnya.

Sebelumnya, pengujian internal dilakukan di Dumai, Riau, pada 14 Juli 2020 sejauh 200 km. Menggunakan kendaraan jenis MPV berbahan bakar diesel keluaran 2017.

Hasil uji kuantitatif dianggap bagus, karena pengguna kendaraan tetap nyaman selama berkendara. Tidak ada excessive noise, tarikan mesin lebih bertenaga dan asap buang knalpot tetap bersih meski pada RPM tinggi.

Efeknya, akan lebih hemat dari sisi penggunaan BBM maupun perawatan mesin.

“Ini adalah yang pertama di Indonesia dan hanya sedikit perusahaan yang dapat melakukannya. Kami membuktikan bahwa Pertamina berhasil melakukannya di Kilang Dumai, dengan dibantu oleh Katalis Merah Putih yang merupakan kerjasama Research & Technology Center Pertamina dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Suatu kebanggaan bagi kami dapat menciptakan solusi untuk Indonesia,” tutupnya.

Baca Juga: Transaksi Non-Tunai di SPBU Kota Surabaya Milik Pertamina Meningkat 5 Kali Lipat dalam Waktu Dua Minggu, Ini Penyebabnya