Bahaya Isi Radiator Pakai Air Mineral, Enggak Cuma Bikin Turun Mesin, Ada Banyak Efek Negatif Lainnya

Harun Rasyid - Sabtu, 6 Juni 2020 | 20:50 WIB

Ikustrasi radiator mobil (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Radiator coolant biasanya digunakan sebagai cairan yang berfungsi menjaga suhu ideal pada sistem pendingin di mesin kendaraan.

Lantas seperti apa efeknya jika mengganti radiator coolant dengan air pada radiator?

Ditambah adanya anggapan bahwa radiator lebih baik diisi air dengan Ph (derajat keasaman) tinggi seperti air pegunungan.

Menanggapi hal itu, Arief Hidayat, selaku CEO PT Welty Indah Perkasa (Wealthy Group) mengatakan, radiator sangat tidak disarankan diisi air yang mengandung mineral.

Baca Juga: Beredar Radiator Coolant Dijual 'Galonan' Harga Enggak Sampai Rp 25 Ribu, Bos Wealthy: Itu Enggak Masuk Akal!

"Untuk cooling system, sangat enggak disarankan memakai air yang mengandung mineral. Sama saja ketika memasak air, jadi ketika mesin panas, air yang diisi di dalam radiator menguap dan bisa menimbulkan kerak," kata Arief saat berada di acara diskusi virtual bersama Wealthy Group, Jumat (5/6/2020).

Arief menjelaskan, kerak yang menumpuk lama kelamaan bakal membuat radiator menjadi mampet.

Dok Autobild Indonesia
Ilustrasi air radiator atau coolant


"Saat air habis karena penguapan, mineral sisa penguapan air bakal tertinggal dan membuat kerak menumpuk. Kalau kerak menumpuk radiator bisa mampet dan mau enggak mau ganti radiator yang baru," jelas Arief.

Enggak cuma itu, kerak juga bisa membuat pemilik mobil harus melakukan overhoul atau turun mesin ke bengkel.