Awas, Salah Pakai Oli Mobil Bisa Ganggu Kerja Katup Variabel Mesin

Radityo Herdianto - Sabtu, 30 Mei 2020 | 16:00 WIB

Teknologi Dual VVT-i yang jadi andalan di mayoritas produk Toyota di Indonesia (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Beraneka ragam angka viskositas produk oli mobil dibuat menyesuaikan dengan beragam karakter mesin dari setiap merek pabrikan.

Setiap pabrikan selalu menganjurkan penggantian oli mesin mobil sesuai dengan spesifikasi yang digunakan untuk menjaga pelumasan oli di dalam mesin.

Penggantian oli diluar spesifikasi ternyata bisa memberikan efek buruk pada kerja katup variabel mesin seperti i-VTEC kepunyaan Honda atau VVTi-nya Toyota jadi terganggu.

"Aktuator katup variabel bekerja menggunakan tekanan fluida dari oli mesin sehingga sensitif terhadap kekentalan oli," tutur Edwin Dwi Novianto, Service Head Auto2000 Permata Hijau, Jakarta Selatan kepada GridOto.com.

Lanjut Edwin, perbedaan kekentalan oli mesin yang digunakan membuat aktuator menggerakkan camshaft putaran rendah dan tinggi tidak akurat untuk membuka katup dalam setiap rentang putaran mesin.

Advertorial
Teknologi lain yang bisa mendukung efisiensi bahan bakar di Toyota adalah teknologi Dual VVT-i dan t

Baca Juga: Jangan Biarkan Bercak Jamur Menempel Lama di Kaca Mobil, Bahaya Sob!

"Sewaktu sensor aktuator mengaktifkan tekanan oli ke camshaft, seharusnya oli encer tapi yang masuk oli kental sehingga gerakan camshaft untuk putaran tinggi telat, bukaan klep tidak sesuai dengan timing putaran mesin," jelas Edwin.

Efek langsung yang bisa dirasakan pengemudi adalah gejala tenaga mesin seperti tertahan akibat dari bukaan katup yang tidak bisa menyesuaikan ritme putaran mesin.

"Pembakaran mesin juga tidak bisa optimal karena pasokan antara udara dan bahan bakar tidak bisa sesuai dengan putaran mesin," terang Edwin.

Tanpa disadari, jika terus dibiarkan gejala ini bisa membuat katup dan ruang bakar mesin jadi lebih cepat kotor karena endapan karbon.

"Ada sisa bahan bakar yang tidak terbakar sempurna, juga pengabutan bahan bakar yang banyak terjebak di payung klep saat debit banyak tapi bukaan masih kecil," ujar Edwin.