Menarik Disimak Nih, Topik Diskusi Hari Kedua Southeast Asian Automotive Technology 2019

Muhammad Rizqi Pradana - Kamis, 7 November 2019 | 22:37 WIB

Para peserta dan penyelenggara Southeast Asia Automotive Technology Summit (SAATS) 2019. (Muhammad Rizqi Pradana - )

Industri sparepart dan aftermarket juga akan terdampak, bahkan untuk sektor part mesin ICE bisa saja punah, tapi tidak akan dalam semalam.

“Memang harus mengantisipasi tapi tidak akan dalam waktu dekat, lagipula EV juga kan butuh pelek, ban, kabin, dan banyak lagi, jadi basisnya masih banyak,” ujar Hadi Surjadipradja, selaku sekjen GIAMM.

Selain dampak implementasi mobil listrik, kendaraan swakemudi juga dibahas oleh panel diskusi, lebih khususnya, tantangan terbesar yang dihadapi industri otomotif Indonesia untuk menggarap kendaraan listrik dan nantinya swakemudi.

Tentu saja, seluruh anggota panel setuju bahwa tantangan utama yang menghalangi industri otomotif Indonesia untuk berkomitmen sepenuhnya di EV adalah demand.

“Policy yang bagus, teknologi yang bagus, serta investasi yang bagus dari produsen kendaraan akan percuma apabila tidak ada demand dari pasar,” simpul Titikorn Lertsirirungun, ASEAN Manager LMC Automotive yang menjadi moderator diskusi tersebut.

(Baca Juga: Pabrikan Bahas Kesiapan Tren Teknologi Global di Southeast Asia Automotive Technology Summit 2019)

Dan untuk meningkatkan demand, selain perlunya insentif dari pemerintah, mengubah pemahaman dan menaikkan kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik dan nantinya swakemudi menjadi tantangan terbesar yang kedua bagi industri otomotif Indonesia.

“Yang harus kita lakukan adalah menunjukkan keuntungan yang akan didapatkan dari kendaraan listrik dan swakemudi,” ujar Titikorn.

“Contohnya, bicaralah tentang TCO kendaraan listrik, bicaralah tentang bagaimana kendaraan listrik akan lebih baik untuk mereka secara pengeluaran,” imbuhnya.

Selain presentasi dan diskusi panel yang melibatkan berbagai ahli, hari kedua SAATS 2019 juga diramaikan dengan hadirnya mobil listrik Nissan Leaf dan test drive Mercedes V-Class Van.

Southeast Asia Automotive Technology Summit ini sendiri diharapkan dapat memperluas perspektif dan memperdalam informasi yang dimiliki oleh pemerintahan, OEM (Produsen Mobil), Tier Supplier, Solution Providers, Pengamat Otomotif, Dealer, Distributor, dan lainnya.