Test Ride Lengkap Honda Genio, Berikut Kelebihan dan Kekurangan Buat Harian

Dimas Pradopo - Senin, 21 Oktober 2019 | 18:00 WIB

Test Ride Honda Genio (Dimas Pradopo - )

Meski feeling-nya berbeda namun posisi duduknya tak ubahnya riding menggunakan Scoopy. Baik setang, posisi jok hingga pijakan kaki mirip sekali.

Joknya cukup rendah, hanya 740 mm dari tanah, jadi buat pengendara dengan tinggi 160 cm pun dijamin dapat dengan mudah menapakkan kaki. Busa joknya empuk dan permukaan jok lumayan lebar.

Mirip seperti Scoopy dan BeAT yang akinya ada di bawah dek pijakan kaki, membuat dek jadi tebal. Sehingga lutut jadi menekuk hampir 90 derajat, akan jadi masalah buat rider dengan tinggi badan jangkung, akan pegal saat berkendara lama.

Satu lagi keunggulan handling Honda Genio adalah pada suspensi yang empuk baik depan maupun belakang. Dan asyiknya enggak mudah mentok karena jarak main cukup panjang.

Konsekuensi dari suspensi yang empuk, membuat Honda Genio agak melayang saat menikung di jalan bumby dalam kecepatan tinggi.

Test Ride Honda Genio

Baca Juga: Seberapa Aman Sih, Ngecas Handphone di Bagasi Skutik Honda Genio?

Performa dan Konsumsi Bensin

Performa pasti ada hubungannya dengan mesin baru 110 cc eSP yang masih 1 silinder 4 langkah SOHC 2 katup berpendingin udara dengan pasokan bensin injeksi. Tapi beda pada bore x stroke kini jadi 47 x 63,1 mm alias sangat overstroke dan rasio kompresi 10,0:1

Tenaga maksimal Genio diklaim 8,9 dk/7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm/5.500 rpm, lebih besar dari BeAT yang hanya 8,5 dk/7.500 rpm dan 9 Nm/6.500 rpm.