Ini Alasan Blue Bird Heavy Equipment Pilih Truk Belarusia dan Rusia, Bukan Merk Jepang dan Eropa

Ivan Casagrande Momot - Jumat, 20 September 2019 | 19:50 WIB

Vavioza, President Director Blue Bird Heavy Equipment (Ivan Casagrande Momot - )

"Beberapa merek lain mensuplai truk untuk berbagai macam kategori tapi beda production line, ada kekhususan. Misalnya untuk militer dia bikin di production line tertentu, untuk passanger lain. Kalau di Kamaz tidak, dia punya satu production line bahwa ini adalah truk yang akan dipakai untuk domestik atau militer. Cuma beda setelah jadi kalau untuk militer nanti dilengkapi peralatan militer, tapi basis strukturnya itu sama," terang Vavioza soal Kamaz.

Ivan Casagrande Momot
Kamaz 6520, 6x4, 400 dk
Tidak heran kalau semua Truk Kamaz juga diuji dengan cara militer. "Ada tes mengarungi sungai yang cukup dalam karena reputasi inilah (PBT) merasa Kamaz adalah pilihan tepat," tambah Vavioza.

Hal inilah yang meyakinkan PBT sehingga pada awal pertengahan tahun 2018 resmi menjadi pemegang kedistributoran Kamaz di Indonesia.

"Kamaz disini tidak sekadar ingin jualan. Mereka juga bangun aftersales dan bikin perusahaan di indonesia, Kamaz Truck Indonesia (KTI) dengan kantor di Mega Kuningan sebagai wujud keseriusan. Kami dan KTI juga sudah membicarakan membangun infrastruktur sebagai fasilitas perakitan" tandas Vavioza lagi.

Ivan Casagrande Momot
Rencana pusat perakitan akan meningkatkan lokal konten
Harapannya dengan adanya Asembling Plant baik PBT dan KTI bisa menyerap berbagai sumber daya lokal seperti SDM, spare part dan apapun yang bisa diserap dari lokal.

"Dengan begitu harapannya truk kita bisa lebih bersaing nantinya terutama di soal harga," tutup Vavioza.