Cerita Darius Sinathrya dan Donna Agnesia Jelajahi Himalaya dengan Royal Enfield Himalayan

Muhammad Mavellyno Vedhitya - Jumat, 13 September 2019 | 07:00 WIB

Darius dan Donna bercerita soal pengalamanya naik motor di Himalaya (Muhammad Mavellyno Vedhitya - )

(Baca Juga: Darius Sinathrya & Donna Agnesia Menjelajahi Himalaya Bersama Oli TOP 1)

"JPX helmet telah membekali kami dengan helm yang nyaman," tutur Darius.

Menurutnya, helm yang sangat nyaman dibutuhkan dalam perjalanan di ketinggian.

"Tidak hanya bicara soal aman, di Himalaya kita sangat membutuhkan kenyamanan di kepala," sambungnya.

Vedhit/GridOto.com
Darius dan Donna bercerita soal altitude sickness di Himalaya


Darius mengisahkan bahwa Tim Himalayan Ridge sempat menerima tekanan altitude sickness atau acute mountain sickness (AMS) saat melintasi Himalaya di ketinggian 4.200 hingga 4.700 m.

(Baca Juga: Himalayan Ridge : Darius dan Donna Membuktikan Kualitas Oli TOP 1 di Himalaya)

Rasa ini memberikan tekanan kuat pada saraf-saraf leher dan kepala, sehingga menimbulkan rasa sakit.

Saat itu, Tim Himalayan Ridge harus naik dari ketinggian 3.000 m di Distrik Keylong menuju kawasan gersang tanpa kehidupan di Sarchu pada ketinggian lebih dari 4.000 m.

Jarak yang pendek dengan ketinggian yang ekstrem membuat gejala altitude sickness tak terhindarkan.

Ditambah Tim Himalayan Ridge harus bermalam di ketinggian sekitar 4.200 m.

(Baca Juga: Darius Sinathrya dan Donna Agnesia Sukses Taklukan Ketinggian 5.359 M Mengunakan Royal Enfield Himalayan)

Meski begitu, Tim Himalayan Ridge tetap mampu melanjutkan perjalanan hingga mencapai jalan raya tertinggi di dunia setinggi 5.359 m di Khardung La Gompa, Leh Ladakh, Jammu dan Kashmir, India.

"Sekarang saya bisa merasakan betapa sulitnya memproduksi video dan foto di Himalaya. Bersyukur kami punya orang-orang yang profesional yang juga mahir bermain motor," tutup Darius.