Heboh Kasus Penyalahgunaan Ambulans Berisi Batu, Ini Kronologinya!

Gayuh Satriyo Wibowo - Sabtu, 25 Mei 2019 | 16:42 WIB

Ilustrasi mobil ambulans (Gayuh Satriyo Wibowo - )

Tersangka ambulans pembawa batu bersama barang bukti diamankan Polisi

Sampai di Jakarta, di kawasan HOS Tjokroaminoto, dua orang asal Riau, Hendrik Syamrosa dan Surya Gemara Cibro, menumpang di ambulans.

"Setelah kami cek ternyata simpatisan, dia bukan pengurus tapi simpatisan," imbuh Argo.

Pukul 04.00 WIB rombongan tersebut lanjut menuju gedung Bawaslu untuk menghampiri massa aksi.

"Sekitar jam 04.00 WIB terjadi lemparan-lemparan antara petugas dengan pengunjuk rasa. Ada lemparan-lemparan kemudian ada saksi yang melihat batu diambil dari mobil tersebut. Kemudian tim menyisir dan menemukan mobil itu dan dibawa ke Polda," tutur Argo.

Anehnya untuk sebuah mobil ambulans tidak ditemukan perlengkapan medis maupun obat-obatan di mobil tersebut, tukas Argo.

(Baca Juga: Mobil Rusak Karena Kerusuhan Bisa Diklaim Asuransi. Ini Syaratnya)

Sampai saat ini pelaku belum memberikan keterangan asal batu tersebut dan siapa yang memerintahkan, ujar Kanit I Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward Yusticia .

"Mereka berlima mengaku tidak tahu asal batu itu dari mana. Makanya itu yang sedang kita dalami," kata Malvino.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ambulans dikirim ke Jakarta atas instruksi DPP salah satu partai politik dengan logo garuda berwarna emas.

Akan hal itu, pihak kepolisian akan mendalaminya dengan memintai keterangan dari pihak DPP partai tersebut dan pihak perusahaan PT Arsari Pratama sebagai pemilik kendaraan terdaftar dari mobil ambulans tersebut.

"Pasti itu (kita mintai keterangan)," ucap Malvino.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pengakuan Sopir Ambulans Gerindra yang Bawa Batu: Saya Belum Dibayar".